Pekanbaru (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengimbau kepada jamaah calon haji untuk tidak mendekati unta karena dapat menularkan virus MERS atau Middle East Respiratory Syndrome.
"Kami mengimbau kepada JCH untuk tidak mendekati unta. Karena dikhawatirkan hewan itu dapat menularkan virus Mers, dan belum ada vaksin yang ditemukan untuk menyembuhkannya," ujar Kepala Dinas Kesehatan Riau Andra Sjafril di Pekanbaru, Kamis.
Untuk informasi Mers adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus korona, yang memiliki gejala mirip dengan flu. Para pakar menduga bahwa penyakit ini kemungkinan besar berasal dari unta yang tinggal di Arab Saudi dan sekitarnya.
"Untuk virus Mers belum ada obatnya, jadi kami mengimbau agar hendaknya dihindari saja. Kita juga minta usai pelaksanaan haji nanti, para jamaah yang sudah pulang ke tanah air dapat secara kooparatif melaporkan kondisi kesehatannya. Pasalnya dikhawatirkan dalam waktu tersebut ada yang tertular," katanya lagi.
Ia mengimbau jika ada yang mengalami gangguan kesehatan setelah pulang ibadah haji, hendaknya langsung mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Sehingga dapat cepat dilakukan diagnosa. Selain itu Dinkes Riau juga minta JCH banyak-banyak minum air putih selama berada di Arab Saudi, karena kondisi suhu yang diatas 40 derajat celcius, sehingga menyebabkan mudah kelelahan.
Untuk pendampingan, Dinkes Riau melepas 35 orang petugas haji yang terdiri dari 11 tenaga medis (dokter), 19 tenaga paramedis (perawat), dan lima panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Indonesia dari lingkungan dinas.
Dari jumlah tenaga medis (dokter) yang berangkat terdiri dari sembilan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia, satu Tenaga Kesehatan Haji Daerah, dan satu PPIH. Kemudian 19 tenaga paramedis dari TKHI. Kemudian PPIH terdiri dari satu orang tenaga surveilence, satu orang tenaga farmasi, satu orang dokter bedah, dan dua orang perawat.
Untuk tugasnya dalam satu kloter nantinya akan terdiri dari satu orang dokter dan dua perawat.
"Indikator keberhasilannya adalah berdasarkan indikator kematian jemaah haji diluar sarana pelayanan kesehatan kurang dari 40 persen," lanjut Andra.
Oleh: Nella Marni
Berita Lainnya
Dinkes DKI larang warga pakai atap asbes karena bisa picu sejumlah penyakit
07 May 2024 15:59 WIB
Dua petugas KKPS di Riau meninggal
19 February 2024 6:12 WIB
Dinkes Garut ungkapkan jumlah korban keracunan meninggal bertambah jadi tiga orang
12 October 2023 15:12 WIB
Tim Basarnas evakuasi kapal rombongan Dinkes Sultra di Perairan Laonti
03 October 2023 11:23 WIB
Dikunjungi Dinkes Riau, RSUD Meranti ungkap semua kebutuhan peningkatan layanan masyarakat
24 August 2023 11:12 WIB
Dinkes Kampar tak larang jual Air Sikumbang, tapi harus direbus dulu
10 August 2023 23:22 WIB
Dugaan pemotongan dana stunting Dinkes, Kajati Riau : Usut!!
04 May 2023 13:50 WIB
Kemenkes minta motor staf dinkes jadi ambulans darurat di jalur mudik Lebaran
17 April 2023 10:09 WIB