50.000 Orang Pekanbaru Berobat ke Malaysia Tiap Bulan, Ini Penyebabnya

id 50000 orang, pekanbaru berobat, ke malaysia, tiap bulan, ini penyebabnya

50.000 Orang Pekanbaru Berobat ke Malaysia Tiap Bulan, Ini Penyebabnya

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Kesehatan Pekanbaru mencatat sebanyak 50.000 warga Pekanbaru, Provinsi Riau berobat ke Kuala Lumpur, Malaysia tiap bulan.

Kondisi ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir ini.

"Tingginya minat warga Pekanbaru berobat ke Malaysia lebih akibat masih rendahnya kualitas pelayanan RS di daerah ini, dan kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena akan merugikan penerimaan pemerintah kota dari sektor pajak," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Drg Helda S Munir dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut Helda, banyak warga Pekanbaru berobat ke negara Jiran itu lebih akibat banyak RS di kota ini tidak bisa menampung pasien gawat darurat di ruang ICU yang cenderung penuh dan kualitas pelayanan belum memadai.

Ia mengatakan kondisi riil demikian telah mendorong masyarakat untuk beralih mencari alternatif RS yang diminatinya sesuai kebutuhan mereka.

"Berkaitan dengan upaya peningkatan RS, Dinas Kesehatan Pekanbaru juga bekerja sama dengan Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Riau guna menjaring keluhan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan," katanya.

Selain itu, katanya lagi, Dinas Kesehatan Pekanbaru terus berupaya menyiapkan rumah sakit yang berkualitas agar mereka tidak lagi berobat ke Kuala Lumpur.

Saat ini, katanya lagi, Pekanbaru memiliki 28 unit RS untuk menangani pasien tingkat lanjutan, satu unit Puskesmas kelas A yakni Puskesmas Tanpam, enam unit RS kelas B, 15 unit RS kelas C dan lima unit RS kelas D.

Disamping itu, klinik swasta sebanyak 323, diantaranya sebanyak 70 unit baru terintegrasi dengan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Ia menambahkan dalam operasionalnya Dinas Kesehatan Pekanbaru memiliki rencana strategis yakni meningkatkan pelayanan yang terjangkau dan berkualitas, menggencarkan upaya pencegahan dan promosi kesehatan dengan meningkatkan pengetahuan prilaku kemandirian hidup bersih dan sehat, serta kesehatan lingkungan.

Selain itu juga meningkatkan kinerja Puskesmas dan terwujudnya sistem informasi kesehatan yang akurat dan akuntabel, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, tersedianya pengelolaan limbah rumah sakit dan Puskesmas dan terus berupaya meningkatkan status gizi masyarakat