Jelang Lebaran Konsumsi BBM di Riau Diperkirakan Melonjak 6 Persen
Pekanbaru, (Antarariau.com) - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara memperkirakan, lonjakan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada saat menjelang hadapi Lebaran tahun ini sekitar enam persen dari kebutuhan normal di Provinsi Riau.
"Pengguna kendaraan yang melakukan pengisian BBM saat mudik dan arus balik, memang terjadi peningkatan terutama konsumsi premium 4 sampai 6 persen per hari," papar Kepala Perwakilan Pertamina Pemasaran Wilayah Sumbar-Riau, Ardyan Adhitia di Pekanbaru, Senin.
Dia menjelaskan, peningkatan tersebut lazimnya mulai terjadi pada tujuh hari sebelum atau H-7 Lebaran dan H+7 usai perayaan salah satu hari besar keagaan bagi umat Islam di dunia yakni Idul Fitri.
Pihaknya telah mengantisipasi lonjakan permintaan terhadap kebutuhan BBM berbagai jenis melalui 145 unit stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di provinsi tersebut dengan membentuk posko satuan tugas guna pemantauan ketersediaan pasokan terhitung pada H-15 sampai H+15 Lebaran.
Data menyebutkan, saat ini rata-rata penjualan BBM jenis premium di Riau sekitar 2.500 kiloliter per hari, lalu solar berkisar 3.000 kiloliter per hari, kemudian pertamax plus sekitar 100 kiloliter per hari dan jenis pertalite berkisar 100 kiloliter per hari.
"Jadi kalau di Riau, memang tidak seperti daerah lain di Sumatera. Contoh daerah wisata, ramai dikunjungi. Tapi kalau di provinsi ini, hanya merupakan daerah transit dan tidak terlalu besar lonjakan bahan bakar minyaknya," terangnya.
Ardyan menerangkan, sebenarnya di Riau terdapat total 147 unit SPBU tersebar pada 12 kabupaten/kota, namun tercatat 2 unit SPBU sudah lama tidak melakukan aktivitas.
"SPBU beroperasi kini cuma 145 unit atau berkurang 2 unit, karena sudah lama tak salurkan BBM atau istilah mati suri. Mereka telah lama tidak melakukan penembusan kepada Pertamina," ucapnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro dalam rilisnya mengaku, PT Pertamina (Persero) siap memberikan pelayanan terbaik dengan memasok kebutuhan BBM selama bulan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun ini.
Selama masa mudik nanti, lanjutnya, pihaknya kembali menemani masyarakat terutama pemudik menggunakan kendaraan bermotor di jalur darat selama 24 jam penuh dengan memperbanyak tempat penjualan BBM baik curah atau kemasan untuk mengantisipasi lonjakan permintaan.
Pertamina memproyeksikan pemakaian BBM jenis premium mulai H-15 hingga H+15 Lebaran naik dengan besaran 15 persen per hari dari rata-rata normal 71.906 kiloliter menjadi 82.496 kiloliter.
Adapun bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi diperkirakan turun 12 persen per hari dari rata-rata harian normal 35.173 kiloliter menjadi 31.118 kiloliter.
"Kenaikan signifikan diproyeksi terjadi pada pertamax sekitar 17 persen atau menjadi 12.000 kiloliter dan pertalite akan mengalami lonjakan sebesar 43 persen atau menjadi 10.200 kiloliter per hari," ungkap Wianda.