DED Pulau Jemur Sebagai Kawasan Budi Daya Ikan Sudah Disiapkan

id ded pulau, jemur sebagai, kawasan budi, daya ikan, sudah disiapkan

DED Pulau Jemur Sebagai Kawasan Budi Daya Ikan Sudah Disiapkan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Komisi B DPRD Provinsi Riau sudah mempersiapkan Detail Engineering Design (DED) untuk pembangunan program Budidaya perikanan dan akan menjadikan Pulau Jemur, Kabupaten Rokan Hilir, Riau sebagai tempat budi daya ikan laut.

"Alasan kami memilih Pulau Jemur sebagai pusat budidaya tahun 2017 mendatang, karena daerah itu memiliki potensi yang sangat bagus untuk dijadikan tempat budidaya ikan," ujar anggota Komisi B DPRD Riau, Karmila Sari.

Selain itu dikatakannya, ikan-ikan yang akan dibudidayakan nantinya di Pulau Jemur diantaranya Ikan Kerapu, Kakap, dan sebagainya. Katanya, karena dianggap bernilai ekonomis dan mudah untuk di budi dayakan.

Selain itu, untuk anggarannya akan dibantu sebanyak 85 persen oleh kredit ringan dari Norwegia dan sisanya 15 persen menggunakan anggaran Pemda setempat," paparnya.

Sementara itu ketua komisi B juga mengatakan hal yang sama, tahun 2017 mendatang rencananya akan melaksanakan program Budidaya ikan laut di Pulau Jemur, karena lokasi ini diyakini mampu menarik perhatian pengunjung dan investor.

"Kami sudah mempersiapkan zona untuk budi daya ikan laut, salah satunya di Pulau jemur yang terletak di Kabupaten Rohil," ujar Ketua Komisi B DPRD Provinsi Ria, Marwan Yohanes, dari Pekanbaru, Jumat.

Lebih lanjut dikatakannya, pihaknya bersama Dinas Perikanan dan Kelautan akan dorong Pulau Jemur untuk dijadikan sebagai kawasan budi daya perikanan. Selain itu berdasarkan hasil tinjauan mereka ke lapangan, daerah tersebut memiliki potensi yang bagus.

"Kita sudah mendiskusikan dan terus melakuka penjajakan dengan Norwegia untuk kerjasama pengembangan budi daya ikan di daerah perairan. Kami komisi B akan terus mendorong pemprov dan pemkab untuk serius menggarapnya nanti. Kira-kira dana yang akan di alokasikan untuk budi daya tersebut ada berkisar sekitar 50-60 miliar," tuturnya.

Kemudian disampaikannya, alasannya memilih Norwegia untuk pengembangan budi daya ikan, karena negara tersebut sudah memakai tekhnologi tinggi keramba. Selain itu sebelumnya kerja sama pengembangan budi daya ikan perairan sudah berjalan di Kabupaten Yapen, Papua. Kerja sama tersebut sekaligus sebagai proyek percontohan di Indonesia.

"Di Indonesia sendiri Yapen sudah terlebih dahulu memulai kerja sama dengan Norwegia. Kita di Riau juga memiliki perairan yang cukup berpotensi untuk melakukan budi daya ikan laut," tambahnya.

Tidak hanya itu, Norwegia menawarkan teknologi akuakultur yang diklaim ramah lingkungan untuk budi daya perairan di Riau. Teknisnya menggunakan teknologi tinggi keramba di perairan.

Disampaiakannya, pihaknya sudah beberapa kali berdiskusi dengan Duta Besar (Dubes) Norwegia di Jakarta untuk menindak lanjuti penjajakan kerjasama.

"Terakhir kami juga di undang oleh Dubes Norwegia bertemu dengan Menteri Perikanan dan Kelautannya untuk melihat langsung cara pengerjaan tekhnologi kerambanya," ungkapnya.

Selain itu jelasnya, tanpa budi daya ikan laut perairan di Riau tidak akan maju-maju. Karena nantinya akan dimulai dari pembibitan, pembesaran, bahkan sampai pada sistim pemasaran akan diajarkan pada masyarakat.(Nella Marni)