Rengat, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau telah mengusulkan perbaikan jalan sepanjang empat kilometer jalan provinsi Rengat-Kuala Cinaku yang rusak sejak dua tahun terakhir.
"Kami sudah mengusulkan perbaikan ditahun 2016, jika tidak disetujui maka kerusakan mengancam putusnya jalan," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Indragiri Hulu Yandrianto di Rengat, Senin.
Ia mengatakan, awalnya jalan itu bernama Aski Aris sebagai milik daerah namun sejak beberapa tahun lalu sudah manjadi jalan Rengat - Kuala Cinaku, karena itu untuk perbaikan dan pemeliharaan melalui APBD provinsi.
Anggaran untuk perbaikan mencapai Rp10 miliar, permintaan pihak provinsi agar Dinas PU mengusulkan perbaikan dengan menyertakan surat rekomendasi dari Bupati Inhu telah dipenuhi dan sudah disampaikan, karena itu diyakini bakal di setujui.
"Karena itu semua berharap tahun 2016 bakal diperbaiki," sebutnya.
Yandrianto menjelaskan, ruas jalan dibeberapa titik dari simpang tugu lima hingga Puskesmas Sipayung sangat parah selain berlobang dalam, badan jalan hancur sulit dilalui oleh kendaraan, walaupun bisa harus antiran dan kewaspadaan tinggi.
"Masyarakat sudah banyak yang resah, debu mengganggu ketentraman warga," ujarnya.
Jalan provinsi itu, digunakan oleh warga sebagai jalan khusus lalu lintas kendaraan berat, sejumlah armada perusahaan setiap hari melalui jalan tersebut, misalnya truk pengangkut minyak sawit mentah (CPO), buah kelapa sawit dan batu andesit kebutuhan proyek.
Lalu lintas di jalan Rengat - Kuala Cinaku sangat ramai, setiap hari ribuan mobil melalui jalan itu, sedangkan anak sekolah sangat banyak di areal sepanjang jalan mulai dari tingkat TK, SD hingga mahasiswa, jika belum mendapatkan perhatian kondisi semakin rusak.
"Kami apresiasi tahun 2016 perhatian pihak provinsi mulai ada," ucapnya.
Salah satu warga Indragiri Hulu Wardi (45) mengatakan, selama dua tahun terakhir, kondisi jalan sangat hancur, berlumpur, berdebu dan badan jalan berlobang sangat dalam, mobil kecil tidak bisa melewati jika dipaksakan bisa terjungkil.
"Semua pihak harus peduli jalan itu," tegasnya.
Bukan saja perlu peningkatan jalan tetapi armada yang menggunakan jalan itu harus dilakukan cek oleh Dinas Perhubungan, karena banyak truk melebihi tonase, jika memungkinkan Inhu harus memiliki jembatan timbang.