Kuantan Singingi, (Antarariau) - Masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, sudah bisa menjual ikan sebanyak 70 ton setiap bulan keluar daerah baik ikan nila maupun lele hasil usaha perikanan di kolam darat.
"Permintaan sangat banyak, namun pengelolaan masih minim sehingga instansi terkait terus membantu khususnya di bidang pembinaan dan pemasaran," kata Kepala Dinas Perikanan Kuantan Singingi, Emmerson di Teluk Kuantan, Kamis.
Ia mengatakan, Pemerintah Daerah Kuansing optimis setiap bulan terjadi peningkatan permintaan ikan Kuansing baik dari kabupaten terdekat maupun provinsi lain di Indonesia, dimana untuk saat ini lebih banyak pesanan dari Provinsi Sumatra Barat dan Jambi karena itu optimalisasi kegiatan perikanan terus di usahakan hingga setiap tahun ada program bantuan benih untuk petani ikan.
Masyarakat diminta untuk mengelola dengan baik kolam - kolam yang dimiliki sehingga menghasilkan ikan berkualitas dan dapat memenuhi permintaan konsumen baik lokal maupun luar kabupaten karena ikan hasil perikanan masyarakat dinilai sangat berkualitas tinggi hal ini sudah dilakukan uji dan survei.
"Benih program bantuan yang diberikan semua berkualitas tinggi seperti ikan nila yang sangat besar permintaan dari luar daerah," sebutnya.
Sejumlah rumah makan, usaha UKM membutuhkan ikan nila lebih tinggi contohnya dua provinsi terdekat selalu memesan mencapai 50 ton setiap bulannya, sisanya baru permintaan ikan lele yang berkisar 20 ton.
Pihak Dinas Perikanan mendukung penuh program kolam rakyat, membantu pemasaran hasil perikanan masyarakat, dengan harapan setiap bulan ke depannya akan menghasilkan pendapatan lebih besar petani, buktinya hingga saat ini dengan bermodalkan 10 juta saja bisa menghasilkan Rp20 juta hingga Rp30 juta pertiga bulannya.
" Jika petani memiliki kolam ikan lebih dari satu luasnya mencapai satu hektar, tentu penghasilan akan lebih besar," ujarnya.
Dinas Perikanan Kuansing juga berharap, kepedulian provinsi dan pusat dalam pengembangan ikan Kuansing karena tidak semua daerah yang cocok untuk usaha tersebut, khususnya bantuan modal dan fasilitas perikanan seperti pakan, pelet dan benih unggul agar tujuan Kuansing menjadikan sentra perikanan Indonesia terwujud.
" APBD II Kuansing masih minim untuk membantu usaha petani ikan," ucapnya. (ADV)