Pekanbaru, (Antarariau.com) - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan semua pihak di Provinsi Riau kini makin cepat dan mengalami kemajuan pesat dalam merespon adanya kebakaran lahan dan hutan yang mulai terjadi di daerah itu.
"Saya mendengar di Dumai ada kebakaran, tapi TNI-Polri sudah bekerja untuk memadamkan kebakaran. Dan saya lihat kemajuannya (Riau) bagus," kata Luhut usai memberikan pengarahan tentang antisipasi gangguan anarkisme, radikalisme dan terorisme di Hotel Labersa, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu.
Luhut mengatakan pemerintah pusat dan daerah yang rawan kebakaran kini harus mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan agar tidak lagi mengakibatkan bencana kabut asap seperti tahun 2015. Ia mendapat informasi bahwa kebakaran juga mulai terdeteksi di sejumlah daerah di Kalimantan Timur, yang juga membutuhkan respon secepatnya.
"Harus deteksi secara dini kebakaran. Mudah-mudahan tidak (kebakaran) tidak berkembang seperti tahun lalu," harapnya.
Pemaparan Menkopolhukan dihadiri oleh sekitar 3.500 undangan yang terdiri dari pejabat Pemprov Riau, bupati/wali kota se-Riau, TNI-Polri, camat hingga luran dan kepala desa. Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi (Andi) Rachman mengatakan semua pemangku kepentingan di daerah itu terus berupaya mencegah dan mengantisipasi kebakaran yang mulai terjadi di kawasan pesisir utara Provinsi Riau akibat kemarau awal tahun ini.
Andi Rachman mengatakan Pemprov Riau dalam menghadapi musim kemarau pada awal tahun ini berupaya untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional, TNI-Polri, dan Badan Restorasi Gambut untuk melakukan upaya pencegahan kebakaran.
Semua pihak di Riau harus mengambil pelajaran dari bencana asap tahun lalu, yang sudah membakar lebih dari dua juta hektare lahan dan hutan, serta berdampak negatif besar terhadap roda ekonomi dan kesehatan masyarakat.
"Dalam upaya pecegahan, pembuatan sekat kanal terus dilakukan. Sekat kanal yang sudah dibangun oleh pihak swasta sudah ada 4.094, dari Polda Riau ada 385, dan Pemda 151 sekat yang diupayakan untuk terus ditambah," ujarnya.
Selain itu, Andi Rachman mengatakan Komando Resor Militer 031 Wira Bima juga tengah membina 150 orang sukarelawan dari target 1.000 orang sebagai bagian dari program pencegahan kebakaran bersama dengan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang dibina oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Pemerintah juga bekerjasama dengan swasta untuk melakukan patroli bersama dan sosialisasi agar tidak ada lagi pembakaran lahan," ujar Andi Rachman.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Riau menyatakan seluas 222,5 hektare (ha) lahan yang tersebar di empat kabupaten di daerah tersebut telah terbakar sepanjang awal 2016. "Umumnya lahan yang terbakar adalah lahan gambut," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo.
Ia menjelaskan bahwa tujuh daerah yang terbakar sepanjang 2016 itu adalah Bengkalis, Siak, Dumai, Pelalawan, Dumai, Rokan Hilir, Indragiri Hilir dan Indragiri Hulu.
Kabupaten Bengkalis merupakan wilayah dengan kebakaran lahan terluas yang mencapai 56 ha. Angka tersebut belum termasuk pada kebakaran yang terjadi di lahan hutan tanaman industri PT Satria Perkasa Agung yang diperkirakan mencapai 70 ha.
Berita Lainnya
Kunjungan Menkopolhukam ke Riau, Luhut Pulang Kampung dan Dagelan Ruhut
02 March 2016 11:18 WIB
Kemenkes kirim satgas dan logistik kesehatan respon dampak erupsi Gunung Ruang
23 April 2024 11:39 WIB
Maskapai internasional, Emirates akan perluas jaringan kargo untuk respon pasar global
11 May 2023 14:26 WIB
WHO serukan bantuan Rp654,3 miliar untuk respon bencana gempa Turki dan Suriah
15 February 2023 14:32 WIB
Pelaku usaha kripto respon baik rencana BI akan terbitkan rupiah digital
27 July 2022 15:30 WIB
BNPT apresiasi Pemkab Garut telah respon cepat munculnya paham NII
12 January 2022 10:04 WIB
Komisi III apresiasi respon cepat Kapolri Jenderal Idham Azis terkait kasus Djoko Tjandra
16 July 2020 12:50 WIB
Begini respon cepat gereja cegah penularan-penyebaran COVID-19
15 March 2020 17:36 WIB