Kisah Foto Antara, Sekeluarga Mengungsi ke Atap

id kisah foto, antara sekeluarga, mengungsi ke atap

Kisah Foto Antara, Sekeluarga Mengungsi ke Atap

Pekanbaru (Antarariau.com) - Sebuah foto jurnalistik dari Kantor Berita Antara merekam perjuangan sebuah keluarga yang bertahan hidup di tengah bencana banjir di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

Foto tersebut merupakan karya dari Rony Muharrman, berjudul "Banjir Riau" yang disiarkan pada 9 Februari 2016. Dalam caption foto dijelaskan bahwa momen itu diambil saat warga berusaha mengangkat anaknya ke atap rumah ketika terjadi banjir luapan Sungai Kampar di Desa Pulo Lawas Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau.

Lihat link fotonya disini

Secara kasat mata foto itu sanggat menggugah nurani, memperlihatkan seorang anak yang mencoba memanjat tangga dibantu oleh dua orang pria. Sang anak seperti terlihat ketakutan, kedua kakinya menekuk memijak tangga kayu, dan tangan kanannya mencoba menggapai uluran tangan laki-laki di atasnya. Sementara itu, banjir sudah "mengepung" rumah itu dan pelampung mainan si anak tertinggal di genangan air.

"Itu adalah keluarga Pak Zul, mereka sudah dua malam tidur di atap rumahnya karena tidak mau dievakuasi," kata fotografer Rony Muharrman menceritakan kisah di balik foto itu, Rabu.

Rony mengatakan banjir sampai kini masih terus menggenangi ribuan rumah warga di Kampar yang ada di 15 kecamatan. Rumah Pak Zul kondisinya masih tergolong tidak parah, karena disekelilingnya ada sangat banyak rumah warga yang terendam banjir hingga tinggal terlihat atapnya saja.

Ia mengatakan, keluarga tersebut tetap bertahan di atap rumah mereka bukan tanpa sebab. Pemerintah daerah telah menyediakan tempat pengungsian di Lapangan Merdeka di pusat Kota Bangkinang, Kampar. Namun, keluarga itu tidak mau meninggalkan rumah karena bencana banjir kerap dimanfaatkan kawanan penjahat untuk menjarah isi rumah korban banjir yang ditinggalkan pemiliknya mengungsi.

"Karena kebetulan ada ruang di atap rumah, mereka memilih tidur di sana untuk menjaga isi rumah. Tempat pengungsian sebenarnya ada, tapi lokasinya cukup jauh dari rumah dan mereka takut ada pencuri menyatroni rumah mereka," ujarnya.

Ia mengatakan keluarga tersebut bertahan hidup di tengah banjir dengan kondisi yang memprihatinkan, terutama saat malam karena layanan listrik di daerah itu juga terputus. Ronny Muharrman juga bermalam di daerah bencana itu sambil terus mengabarkan kondisi terkini para korban bencana banjir. Salam Jepret!