Ini Tradisi Valentine di Seluruh Dunia

id ini tradisi, valentine di, seluruh dunia

Ini Tradisi Valentine di Seluruh Dunia

Jakarta, Antarariau.com - Cokelat, bunga, dan api unggun ternyata baru sebagian kecil dari tradisi Valentine dunia.

Wego.com, situs pencari wisata di Asia Pasifik dan Timur Tengah mengulik latar belakang unik perayaan hari kasih sayang.

“Sejarah dan budaya suatu negara memengaruhi bentuk perayaan, yang tentunya berbeda dengan selebrasi modern yang kita kenal,” jelas Joachim Holte, Chief Marketing Officer Wego.

Holte menjelaskan bahwa di Korea Selatan terdapat tradisi dimana wanita memberi lelaki hadiah mulai dari 14 Februari sampai April. Selanjutnya, mulai tanggal 14 Maret adalah waktunya pria memberi hadiah balasan. Jika belum punya pasangan sampai 14 April, mereka akan menunjukkan kesedihannya dengan makan semangkuk jajangmyeon (mie gandum bersaus kedelai hitam)

Sama dengan negara tetangganya, wanita Jepang memberi hadiah cokelat kepada pria, seringkali buatan sendiri, dan si pria akan membalasnya dengan memberi cokelat putih pada tanggal 14 Maret (yang disebut White Day). Tradisi ini berawal dari kampanye marketing perusahaan makanan nasional tahun 1980-an, yang sukses besar sampai dijadikan tradisi tahunan.

“Valentine di Jepang sangat identik dengan cokelat. Toko-toko dibanjiri cokelat beragam bentuk dan warna, yang masing-masing punya makna berbeda,” jelas Holte.

‘Giri-choko’ yang berarti ‘cokelat wajib’ dibagikan kepada teman sekelas atau rekan kerja; ‘tomo-choko’ atau ‘cokelat pertemanan’ diberikan kepada sahabat dan teman-teman dekat, sedangkan ‘hommei-choko’, adalah untuk orang yang dianggap spesial.

Sementara di Filipina, Valentine dirayakan dengan pernikahan dirayakan massal. “Pemerintah, gereja, dan badan amal punya agenda tahunan mensponsori pernikahan massal di Hari Valentine. Selain untuk membuat Hari Valentine lebih berwarna, pernikahan massal ini juga bertujuan membantu masyarakat berpenghasilan rendah, saat ini sekitar 4.000 pasangan Filipina menikah di hari Valentine setiap tahunnya,” ungkap Holte

Tiongkok juga punya tradisi Valentine yang jatuh hari ke-7 di bulan ke-7 versi kalender tradisional, yang tahun ini jatuh pada 19 Agustus 2016. Namun, mereka juga merayakan tradisi a la barat dengan bertukar hadiah. Uniknya, di Tiongkok ada beberapa barang yang tidak boleh diberikan saat Valentine. Beberapa barang yang haram diberikan saat Valentine adalah payung, karena huruf Mandarin "payung" dan "putus hubungan" tampak serupa. Juga tidak disarankan memberi sepatu karena konon berarti membiarkan cinta Anda pergi.”

Sama seperti Tiongkok, orang Malaysia merayakan Hari Valentina pada hari ke-7 bulan ke-7 dan perempuan yang masih single akan menulis nomor ponsel mereka di jeruk, dan menghanyutkannya di sungai dengan harapan akan ditemukan oleh jodoh mereka.

Di India, Hari Valentine adalah tradisi yang tergolong baru, meskipun di Benggala Barat sudah ada Festival Saraswati, yang dipandang sebagai versi modern Hari Valentine oleh anak muda.

“Meskipun bukan libur nasional, tradisi merayakan kasih sayang diadaptasi dalam berbagai bentuk di dunia, dan tidak selalu tanggal 14 Februari. Perayaan ini sudah ada sejak zaman Romawi dan tidak berkaitan langsung dengan kasih sayang, melainkan sebagai tanda penghormatan terhadap St. Valentine dan penanda dimulainya musim semi,” jelas Holte.

Holte melanjutkan,"Faktanya, di Inggris terdapat variasi perayaan untuk menghormati St. Valentine. Salah satu yang paling tua ada di Wales, sejak abad ke-17 diadakan pameran lovespoon, sendok yang dipahat dengan indah dan dihias berbagai simbol cinta.”

“Di Perancis, para perempuan akan berkumpul mengelilingi api unggun dan membakar benda-benda yang membangkitkan kenangan buruk. Ritual ini sempat berkembang terlalu agresif sehingga pemerintah Prancis harus melarangnya,” ungkapnya.

Jika masih single di Valentine tahun ini, jangan lewatkan kesempatan ini untuk mencari pasangan. “Jika Anda belum punya pasangan, mungkin ini saatnya untuk melakukan perjalanan. Memang, jalan-jalan identik dengan pengalaman romantis, namun banyak negara di dunia menyambut baik pejalan single dengan menyelenggarakan acara besar-besaran di Hari Valentine,” ujarnya.

London, New York, dan Sydney adalah kota-kota yang menggelar single party berkapasitas ratusan orang. “Anda tidak pernah tahu akan duduk di sebelah siapa di pesawat, berdiri si sebelah siapa di tempat mengambil bagasi, atau kepada siapa menanyakan jalan,” tutup Holte. “Baik sudah punya pasangan atau belum, jalan-jalan dan romansa memang tidak bisa dipisahkan.”