Tips Strategi Menulis Rilis dan Menghadapi Wartawan Bagi Humas

id tips strategi, menulis rilis, dan menghadapi, wartawan bagi humas

Pekanbaru, 19/11 (Antarariau.com) - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Fahrur Rodzi dalam acara Pelatihan Kehumasan dan Jurnalistik bertemakan; "PR Hebat Muncul di Tengah Krisis" memeberikan beberapa tips menulis rilis dan menghadapi mitra wartawan.

Dijelaskannya secara rinci bahwa pertama judul haruslah "nendang", mempunyai nilai berita menarik, aktual, dan faktual. Gaya penulisan hendaklah sama dengan layaknya jurnalis, singkat, padat, dan runut.

Hal yang paling penting adalah rilis hendaklah berupa info penting bagi masyarakat. Oleh karena itu, "Angle" atau sudut pandang yang diambil diusahakan tidak pada kegiatan seremonialnya, namun sisi lain.

"Seperti ketika acara memberi bantuan, jika judulnya seremonial itu masyarakat tidak mau baca. Coba ambil sisi yang bagaimana pendapat masyarakat yang diberi bantuan itu," jelasnya.

Hal teknis lainnya disampaikan pimpinan salah satu media siber ini adalah diharapkan menyertakan foto kegiatan. Berita lebih baik tidak begitu panjang dan disiarkan segera.

Kemudian Dateline berisi tanggal dan nama kota, badan berita terdiri dari teras dan berita selanjutnya. Terakhir pada rilis hendaklah disampaikan informasi lembaga, kontak telepon, email, situs yang bisa dihubungi.

Menurutnya info pengirim rilis sangat penting, terlebih lagi sekarang ini media siber yang membutuhkan kecepatan dalam menyajikan informasi. Maka itu juga butuh diimbangi dengan kinerja kehumasan dengan memberikan jawaban yang cepat dan tepat.

Sering kali, humas ragu-ragu saat ada sebuah masalah saat ditanyakan oleh wartawan. Sementara bagi media online, konfirmasi merupakan hal utama tak bisa ditunda, sementara cetak masih bisa menanti hingga besok.

"Dan jangan sekali-sekali humas mematikan selular ketika ada persoalan. Itu justru akan menghambat kerja wartawan yang pada akhirnya akan merugikan perusahaan atau pemerintahan," katanya.

Bahaya, kata Fahrur Rozi, makanya kemudian status krisis, skala besar atau kecil, harus dapat diatasi cepat dan tuntas.

"Krisis kecilpun akan menjadi besar bisa tidak tertangani dengan baik," katanya.

Selain Ketua AJI, diacara itu juga hadir pembicara lainnya yakni Suryadi dari LBH Pers Pekanbaru yang dalam pemakalanya mengangkat tema: "Memahami Pers dalam Prespektive Hukum Jurnalkstik".

Sementara pemateri pemungkas adalah Oscar Motuloh yang di datangkan dari Jakarta merupakan petinggi LKBN Antara. Pewarta foto senior itu dalam acara ini akan mengulas cara dokumentasi yang baik dan menjadi yang dibutuhkan bagi media atau pers.