Bagansiapiapi, Rohil (Antarariau.com) - Panitia seleksi tenaga bantu Satuan Polisi (Satpol PP) Kabupaten Rokan Hilir, Riau akhirnya mengumumkan secara resmi jumlah peserta yang lulus Seleksi Administrasi sebanyak 803 orang dari total pelamar 936 orang.
"Jumlah yang lulus Seleksi Administrasi sebanyak 803 orang, kalau data sebelumnya ada 600 orang lebih yang lulus dan itu belum kita umumkan secara resmi," kata Kepala Satpol PP Rohil Syafrianto, Rabu.
Ia mengungkapkan, saat berkas Seleksi Administrasi ditempelkan dipapan pengumuman, ratusan pelamar sudah mulai berdatangan di Kantor Satpol PP Rohil melihat hasil.
Ramainya yang darang membuat halaman kantor tersebut dipenuhi pelamar, ada yang ceria dan ketika namanya keluar, bahkan ada juga yang bersedih karena tidak lulus seleksi administrasi.
"Pengumuman hari ini sesuai dengan arahan pak Bupati dan kita dari panitia meminta maaf bagi yang tidak lulus berarti belum rezeki dan bisa untuk ikut dilain kesempatan," kata Syafrianto.
Tercatat berdasarkan hasil tim seleksi dari Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dan Panitia Seleksi terdapat 133 orang yang tidak lulus administrasi karena dinyatakan belum lengkap persyaratannya, sementara tim seleksi benar-benar melakukan seleksi sejak mulai dibukanya pendaftaran pada 19 Oktober lalu.
"Jadi hasil ini memang sudah benar-benar kita teliti dan yang lulus adalah pelamar yang syaratnya benar-benar lengkap,' jelasnya.
Selanjutnya, pelamar bisa mengambil formulir untuk melakukan tes kesehatan yang dimulai pada 5-7 November 2015 di Kantor Satpol PP Rokan Hilir.
Dia menegaskan, bagi pelamar yang tidak mengambil surat tes kesehatan pada waktu yang ditetapkan maka akan dinyatakan gugur secara otomatis.
"Kalau tes kesehatan ini mutlak tidak boleh orang yang bertindik bagi pria, tidak boleh bertato dan tidak bisa yang sudah minus dan memakai kacamata," ujarnya.
Untuk 133 orang yang tidak lulus disebabkan beberapa hal, misalnya ada yang memalsukan surat keterangan belum menikah, padahal diketahui sudah menikah, bahkan ada juga pelamar yang melebihi batas maksimal umur serta ada berkas yang kurang dari poin-poin yang telah ditetapkan.
Dia menambahkan, sampai saat ini panitia melakukan seleksi secara jujur dan transparan serta tidak ada yang bisa menjamin untuk lulus kecuali diri sendiri.
"Sesuai dengan arahan pak Sekda kalau kedapatan oknum yang meminta uang dengan alasan menjamin lulus, maka akan diberhentikan dan bagi pelamar yang memberikan uang akan digugurkan,' tegasnya.
Untuk proses selanjutnya usai tes kesehatan akan dilakukan tes SAMAPTA dan tes tertulis serta wawancara.
"Kita inginkan tenaga bantu ini bekerja secara profesioanal, jadi kita akan seleksi dengan ketat dan yang memenuhi kriteria," tuturnya.
Sementara itu masa seleksi sendiri diperkirakan akan selesai jelang akhir tahun, bahkan apabila memungkinkan akan diikutkan dalam pengawasan Pilkada pada 9 Desember mendatang.
"Kita memang butuh tenaga, sementara ditempatkan di Kantor dulu baru diberikan pelatihan dan jika sudah cakap barulah kita tempatkan di kecamatan," imbuhnya. (Adv)
Oleh Dedi Dahmudi
Berita Lainnya
Pasien dinyatakan sembuh COVID-19 jadi 17.349 orang dari 43.803 kasus
19 June 2020 16:42 WIB
Alhamdulillah, 803 orang di Jakarta sembuh dari COVID-19
10 May 2020 18:09 WIB
2.648 calon mahasiswa lulus seleksi Unri, diharapkan segera daftar ulang
21 July 2023 15:56 WIB
Menkeu Sri Mulyani tetapkan 8 calon anggota DK OJK lulus ke seleksi wawancara
30 May 2023 11:40 WIB
Termotivasi program Meranti cerdas, Syahrial Syah lulus seleksi doktoral di UPI Bandung
06 September 2022 18:48 WIB
Menpan RB Tjahjo Kumolo sayangkan ratusan CPNS lulus seleksi undur diri
30 May 2022 15:29 WIB
Kemenkumham umumkan 316.554 peserta CPNS dinyatakan lulus seleksi administrasi
03 August 2021 16:50 WIB
Ini tujuh tips jitu lulus tes CPNS 2021
29 May 2021 23:27 WIB