Pekanbaru, (Antarariau.com) - Keputusan Wali Kota Pekanbaru Firdaus melakukan kunjungan kerja ke Tiongkok saat Riau mengalami darurat pencemaran udara akibat asap kebakaran lahan dan hutan, menuai kritikan dari sejumlah legislator dan pemuka masyarakat.
"Kita sangat sayangkan keberangkatan Wali Kota ke Tiongkok. Dia seharusnya hadir di tengah masyarakat untuk mencari solusi agar masyarakat tidak terkena asap terus-menerus," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Pekanbaru Zulfan Hafiz kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis.
Ia menilai keputusan Wali Kota (Wako) Pekanbaru ke Tiongkok bukan merupakan hal yang mendesak, dan bisa ditunda di tengah kepentingan masyarakat Pekanbaru yang sebagian besar menderita akibat polusi asap kebakaran. Sebabnya, dampak asap yang mencapai level sangat berbahaya berdampak pada aktivitas sekolah yang kini lumpuh, dan ribuan warga sakit karena terserang Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).
"Kita sedang kondisi darurat sekarang, namun pemimpinnya terkesan meninggalkan warganya. Ini sangat tidak etis," kata Zulfan.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru, Said Usman Abdullah mengatakan seharusnya Wako Pekanbaru membatalkan kunjungan ke Tiongkok dan mencari solusi untuk meringankan penderitaan masyarakat dari dampak asap.
"Banyak yang bisa dilakukan Wali Kota Pekanbaru, misalnya mengaktifkan seluruh Puskesmas yang ada di Pekanbaru untuk melayani masyarakat 24 jam untuk menangani penyakit yang disebabkan asap. Karena saat ini kita lihat Puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lainnya cepat tutup," kata Said Usman.
Kritikan juga datang dari Ketua Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar yang menilai Wali Kota Pekanbaru kurang peka terhadap penderitaan masyarakat saat masa darurat asap.
Menurut dia, hanya ada dua alasan untuk meninggalkan Pekanbaru dan Riau pada umumnya saat darurat asap seperti sekarang. Pertama, pemimpin itu pergi untuk mencari solusi tempat warga untuk mengungsi karena dialah yang paling bertanggung jawab atas kondisi warga.
Alasan kedua, alasan pemimpin bisa pergi dari Pekanbaru adalah untuk mencari solusi ke tempat lain agar bagaimana warga bisa segera terselamatkan dari bahaya kabut asap.
"Tapi kalau pergi karena alasan lain, ini sangat keterlaluan. Riau saat ini kena petaka kabut asap. Ini pemimpinnya pergi enak-enakan. Ini sudah melukai hati kita semua," tegas Al Azhar.
Menanggapi kritikan tersebut, Humas Pemko Pekanbaru Alex Kurniawan menyebutkan kepergian Wali Kota Pekanbaru Firdaus ke Tiongkok untuk mendorong investasi daerah. "Pak Wali ke China (Tiongkok) untuk merayu investor akan menanamkan modal di Pekanbaru. Rencananya paling lama lima hari di sana," katanya.
Ia menambahkan, kepergian Wali Kota Pekanbaru adalah atas undangan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Bapak (Wako Pekanbaru) dapat undangan, jadi berangkat," kata Alex Kurniawan.
Berita Lainnya
Wali Kota Pekanbaru persilahkan gakkumdu tindak ASN terlibat politik
29 September 2024 7:12 WIB
AMAN: Nomor urut 5 simbol suara terbanyak Pilkada Pekanbaru
23 September 2024 13:36 WIB
Daftar pertama ke KPU, Paslon Idaman sebut Pekanbaru butuh pemimpin perempuan
29 August 2024 13:06 WIB
Polisi pastikan proses hukum dugaan SPPD fiktif berlanjut meski terperiksa jadi calon wali kota
27 August 2024 17:57 WIB
Wali Kota incumben Paisal dan Sugiyarto daftar Pilkada ke KPU Dumai
27 August 2024 14:34 WIB
PDIP umumkan nama-nama calon bupati-wali kota pada Pilkada 2024
14 August 2024 16:28 WIB
Kharisman diberi mandat DPP PDI-P sebagai Balon Wakil Wali Kota Pekanbaru
05 August 2024 23:19 WIB
Wali Kota Pekanbaru : Ketua RT/RW jadi tim sukses Pilkada bisa dipecat
01 August 2024 20:34 WIB