Dumai, Riau, (Antarariau.com) - Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji Kementerian Agama Kota Dumai, Provinsi Riau, Zakaria memastikan tidak ada jamaah calon haji dari daerahnya yang menjadi korban "crane" tumbang di Masjidil Haram Mekkah.
"Saat kejadian jamaah asal Dumai baru bergerak dari Madinah menuju Masjidil Haram, dan sesuai laporan ketua kloter 10 Embarkasi Batam dipastikan tidak ada yang menjadi korban insiden itu," katanya, Sabtu.
Dijelaskan, jamaah haji Dumai akan menempuh perjalanan selama empat jam dari Madinah ke Masjidil Haram dan selanjutnya bersiap untuk melaksanakan serangkaian ibadah di Bir Ali Makkah.
Selama berada di Masjidil Haram Mekkah, jemaah akan menjalani ibadah menjelang wukuf di Padang Arafah, seperti memasang niat untuk umrah atau haji ramattu.
"Kondisi kesehatan jamaah selama di Madinah dilaporkan dalam keadaan baik, meski ada yang mengalami keletihan dan sempat dirawat intensif, namun sudah pulih kembali," terangnya.
Jamaah yang mengalami kelelahan itu, lanjut dia, karena dilaporkan sudah menyelesaikan serangkaian ibadah seperti menunaikan Sholat Arbain 40 rakaat di Masjid Nabawi selama delapan hari dan berkunjung ke sejumlah tempat bersejarah.
Guna mengantisipasi gangguan kesehatan, tim medis menyarankan jamaah agar memakai masker dan mengurangi kegiatan di luar ruangan kecuali untuk beribadah.
"Jamaah diminta juga untuk waspadai cuaca badai dengan mengurangi keluar ruangan dan menjaga kesehatan supaya tidak sakit dan keletihan," ungkap dia.
Diberitaka, sejumlah jamaah haji Indonesia menjadi korban musibah alat berat crane jatuh di Masjidil Haram ketika hujan lebat disertai angin kencang melanda Kota Mekkah, Jumat (11/9).
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan dua jamaah haji perempuan dari Medan dan Jawa Barat meninggal dunia akibat musibah tersebut. Beberapa korban luka dirawat di sejumlah rumah sakit Arab Saudi.