Militer Mesir Tewaskan 30 Gerilyawan Dalam Operasi Di Sinai

id militer mesir, tewaskan 30, gerilyawan dalam, operasi di sinai

Militer Mesir Tewaskan 30 Gerilyawan Dalam Operasi Di Sinai

Kairo, (Antarariau.com) - Sedikitnya 30 gerilyawan tewas dan 41 tersangka ditangkap dalam operasi besar anti-teror yang dilancarkan oleh pasukan keamanan Mesir di Sinai Utara, kata Juru Bicara Militer Mohamed Samir di dalam satu pernyataan, Rabu (9/9).

"Pasukan keamanan menghancurkan tiga kendaraan dan 32 sepeda motor yang digunakan oleh gerilyawan dalam serangan kejahatan mereka dan juga menghancurkan 80 gubuk serta tempat persembunyian pelaku teror," kata pernyataan itu. Ia menyatakan gerilyawan mulai menembaki pasukan keamanan yang membalas serangan mereka.

Dalam dua hari pertama operasi yang dimulai pada Senin pagi (7/9), pasukan keamanan menewaskan 56 orang dan menangkap lebih dari 150 gerilyawan selama serangan yang meliputi Kota Kecil Rafah, Sheikh Zuweid dan Arish di Sinai Utara.

Seorang perwira militer dan seorang prajurit tewas selama operasi tersebut.

Juru bicara itu menambahkan pasukan keamanan menjinakkan 18 peledak yang dipasang oleh gerilyawan untuk ditujukan kepada pasukan keamanan, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang. Pasukan keamanan juga menghancurkan satu gudang penyimpanan 300 kilomgram peledak dan menghancurkan lima jalan masuk terowongan yang digunakan oleh gerilyawan untuk menyembunyikan, kendaraan dan anggota mereka.

Mesir telah menghadapi serangan-bersenjata anti-pemerintah yang menewaskan ratusan polisi dan prajurit militer sejak militer negeri tersebut menggulingkan presiden Mohamed Moursi dari kubu Islam pada Juli 2013, sebagai reaksi atas protes massa.

Belakangan penindasan atas pendukung Moursi menewaskan lebih dari 1.000 orang dan membuat ribuan orang lagi ditangkap.

Pada 20 Agustus, ledakan bom mobil yang ditujukan kepada gedung keamanan nasional di Provinsi Qalioubiya di dekat Ibu Kota Mesir, Kairo, melukai tak kurang dari 29 orang.

Jaksa penuntut umum negeri itu juga tewas dalam satu pemboman mobil pada akhir Juni.

Sebagian besar serangan anti-pemerintah diakui oleh kelompok gerilyawan Ansar Bayt Al-Maqdis --yang telah mengubah namanya menjadi "Negara Sinai" dan mengumumkan kesetiaan kepada kelompok gerilyawan regional Negara Islam (IS).

Militer Mesir melanjutkan operasi besar di Semenanjung Sinai dan telah menewaskan ratusan gerilyawan sebagai bagian dari "perang negeri tersebut melawan terorisme".