Pekanbaru, (Antarariau.com) - Tim Laboratorium Forensik Polri kesulitan mengindentifikasi penyebab kebakaran di Pasar Cik Puan di Kota Pekanbaru, Riau, karena kondisi tempat kejadian perkara telah rusak akibat aktivitas manusia setelah kebakaran berhasil dipadamkan.
Salah seorang anggota Labfor Kompol Yudhi, di Pekanbaru, Selasa, menyatakan bahwa kegagalan tersebut dikarenakan puing-puing bangunan pasar tidak lagi berada di tempat semula.
"Tidak bisa dianalisa karena kita menganalisa dari sisa puing, sementara puing bangunan yang terbakar sudah pindah dari lokasi awal," katanya.
Ia menjelaskan bahwa sisa kebakaran yang terdiri dari puing bangunan berguna untuk mengetahui dari mana awal api berasal, akan tetapi dari lokasi kejadian, sedari pagi tampak sejumlah pemilik kios dan pemulung justru memindahkan puing tersebut walau sudah terpasang garis polisi.
Bahkan, dari lokasi kejadian tampak sejumlah pedagang sudah kembali mendirikan kios baru dengan bahan bangunan yang baru.
Sebelumnya sebanyak dua orang petugas Labortorium Forensik Cabang Medan didatangkan oleh Kepolisian Resort Kota Pekanbaru, Riau, guna menyelidiki penyebab kebakaran 400 an kios di Pasar Cik Puan.
Dari pengamatan Antara di lokasi kebakaran kedua petugas bernama Kompol Yudhi dan Ipda Reno tersebut melakukan pemetaan dengan memotret daerah sekitar lokasi kebakaran dari atas gedung.
Sebelumnya pada Senin sekitar pukul 20.00 WIB kebakaran besar melanda Pasar Cik Puan di Jalan Tuanku Tambusai.
Guna menjinakkan api, tim Pemadam Kebakaran Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau menerjunkan 10 armada, dan selang dua jam kemudian api baru bisa dikendalikan. Sementara itu, tampak ratusan personil gabungan mengamankan lokasi kebakaran.
Pasar Cik Puan dulunya juga difungsikan sebagai terminal di Kota Pekanbaru.
Berdasarkan catatan Antara, Pasar Cik Puan sudah berkali-kali dilanda kebakaran. Kebakaran besar pernah melanda pasar ini pada April 2009, meluluh-lantahkan sekitar 400 loket penjual dan mengakibatkan kerugian materi sekitar Rp10 miliar.
Kebakaran kembali terjadi di pasar itu berturut-turut pada tahun 2011, 2012 dan 2013.
Hingga kini pasar yang seharusnya dikelola oleh Pemerintah Kota Pekanbaru itu tidak pernah sepenuhnya pulih dari kebakaran beruntun itu. Pedagang secara swadaya membangun kios dari kayu di lokasi kebakaran, sedangkan bangunan permanen yang rencananya akan dibangun pasar oleh Pemerintah Kota Pekanbaru justru mangkrak sejak tiga tahun terakhir.