Kampar,Riau (Antarariau.com) - Jika dulu banyak peternak memelihara sapi mengharapkan dagingnya, namun sekarang terbalik karena bisa memanfaatkan mulai dari urine hingga kotorannya dan bahkan lebih berharga karena bisa menjadi biourine dan biogas.
Bupati Kampar Jefry Noer mengatakan itu saat meninjau Rumah Mandiri Pangan dan Energi di lokasi pelatihan terpadu P4S Desa Kubang Jaya Kecamatan Siak Hulu, Selasa (7/4).
Ia menjelaskan, bahwa dari enam ekor sapi bisa mendapatkan kotorannya sekitar satu ton yang akan bermanfaat untuk dijadikan sebagai pupuk tanaman bahkan bisa digunakan untuk biogas untuk memasak dan listrik.
"Masyarakat tidak perlu membeli gas untuk memasak dan listriknya mencapai 1.000 watt serta sisanya bisa dijadikan pupuk untuk dipergunakan untuk bercocok tanam ataupun dijual untuk menambah penghasilan masyarakat," ujar Jefry.
Yang lebih dasyat lagi, lanjut dia, adalah urinenya bisa juga dijadikan pupuk cair yang punya kualitas cukup baik bagi tanaman. "Melalui proses yang tidak begitu sulit dan sederhana urine sapi tersebut mampu mancapai harga Rp25 ribu/liternya jika dijual," lanjut Jefry.
Lebih lanjut dikatakannya, bahwa sapi-sapi tersebut bisa berkembang biak cukup cepat sehingga nantinya penghasilan masyarakat bertambah. "Saat ini kami mencoba meningkatkan pendapatan masyarakat dengan menekan pengeluaran seminimal mungkin sehingga masyarakat sejahtera," ucap Jefry. (Adv)
Berita Lainnya
Petani Solok Selatan diminta olah kotoran sapi jadi pupuk
12 March 2023 16:00 WIB
Kotoran Sapi Tingkatkan Panen Sawit Petani Kampar
17 December 2013 11:06 WIB
Kampar kembangkan biogas kotoran sapi
06 January 2012 4:02 WIB
Petani Plasma Asian Agri Butuh Kotoran Sapi
29 July 2011 9:52 WIB
Izin Tak Lengkap Menara Telekomunikasi Disegel Aparat
03 April 2017 15:30 WIB
Jokowi Jenguk Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Hasyim Muzadi
15 March 2017 11:05 WIB
Pemko Batu Alokasikan Rp4,3 Miliar Untuk Bantu Ibu Hamil
07 February 2017 10:50 WIB