Tapung, (Antarariau.com) - Hidayat (46) warga Dusun I, Kasun I Desa Gading Sari, Kampar, sangat bersyukur, 11 ekor sapi peliharaannya sejak 2 tahun ini memberikan keuntungan bagi kebun sawit miliknya hingga empat ton.
"Belum pernah saya bisa panen 4 sampai 6 ton per bulan dari kebun sawitnya seluas 2 hektar sejak memelihara sapi ini, kotorannya mampu memberi kesuburan pada sawit berlipat ganda dari pupuk kimia yang biasa saya digunakan, " jelas Hidayat, di Bangkinang, Selasa.
Disamping itu. keuntungan bisa menghemat biaya pembelian pupuk kimia, separuhnya bisa dipenuhi dari kotoran sapi, ujarnya.
Tak hanya untuk tanaman sawit, keuntungan lain yang didapat oleh Hidayat memanfaatkan kotoran sapi dibuat bio gas di simpan dalam reaktor fiber berkapasitas 7 kubik bantuan pemerintah,
"Sudah 1 tahun kami memanfaatkan bio gas ini untuk kebutuhan memasak 2 kompor gas dan 1 unit bohlam, seperti lampu petromak" kata dia.
Sedikitnya Hidayat bisa mengehmat uang Rp100-120 ribu per bulan untuk membeli gas elpiji, dan untuk penerangan lampu jika tiba giliran lampu padam.
Ayah dari 4 orang anak ini memanfaatkan modal dana bergulir pinjaman dari pemerintah Kabupaten Kampar dari 4 ekor ditambah modal pribadi 7 ekor
Selain itu, Hidayat ini juga meraup keuntungan dari menjual kotoran sapi urine nya 1 jerigen berisi 20 liter Rp15 ribu sampai Rp20 ribu untuk pupupk,
Hidayat ini masih memiliki tanggungan hutang Rp40 juta dari total pinjaman dana bergulir Rp50 juta, baru diangsur Rp5 juta.
