Walikota: Kelalaian AP Penyebab Keamanan Bandara Bobol

id walikota kelalaian, ap penyebab, keamanan bandara bobol

Walikota: Kelalaian AP Penyebab Keamanan Bandara Bobol

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Wali Kota Pekanbaru, H. Firdaus MT, mengatakan kejadian penumpang gelap yang bersembunyi diroda pesawat Garuda Indonesia dalam penerbangan Pekanbaru-Jakarta harus jadi pelajaran berharga buat semua pihak, khususnya PT Angkasa Pura II yang dinilai telah lalai dalam melakukan pengamanan fasilitas Bandara Sultan Syarif Kasim II.

"Meskinya saat pesawat parkir harus ada kru yang menjaga," kata Firdaus, di Pekanbaru, Kamis.

Ia menyebutkan, kondisi bandara Sultan Syarif Kasim II bukan hanya sebagai lapangan udara untuk angkutan umum saja, akan tetapi juga sebagai Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin.

Jika wilayah tersebut tidak sterill, maka ia menilai ini bisa membahayakan masyarakat, baik juga penerbangan yang setiap saat beraktifitas di banndara.

"Kenapa bisa kebablasan ada orang masuk tanpa kontrol," katanya

Menurut dia, ini pelajaran yang sangat berharga bagi semua pihak, khususnya Pimpinan Angkasa Pura II dan seluruh kru maskapai, terutama Garuda.Termasuk juga buat pimpinan Lapangan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin.

"Seharusnya ini tidak terjadi jika pengawasan disemua bagian berjalan," paparnya.

Dia juga berharap, hal ini jangan terjadi lagi didalam penerbangan, baik Pekanbaru khususnya karena ini mencederai maskapai.

Berbicara tentang pria nekat yang naik di dalam roda pesawat, walikota menilai bisa jadi ada kelainan. Karena tidak mungkin orang normal seberat apapun keinginannya mau melakukan hal tersebut. karena diudara sana ada suhu yang minus, tekanan udara yang nyaris tanpa oksigen.

"Saya menduga kalau dia tidak ada gangguan jiwa itu tidak mungkin dilakukan, karena itu beresiko,"katanya.

Namun demikian masih menurut dia, hal ini harus menjadi salah satu evaluasi bagi semua pihak khususnya pemerintah daerah baik Kota Pekanbaru maupun Provinsi Riau, untuk pengembangan bandara kedepan sesuai yang sudah diwacanakan. Karena jika kondisinya masih seperti saat ini , maka kapasitas bandara SSK II untuk lima tahun mendatang semakin rawan dan padat.

Dengan bandara baru yang jauh dari pemukiman masyarakat dan memiliki areal yang cukup luas dan ada zona aman bagi kawasannya membuat pengamanan dari hal-hal yang tidak diharapkan salah satunya seperti yang terjadi kemaren bisa diantisipasi.

"Selain itu memang sudah saatnya bandara penumpang terpisah dari pangkalan udara," katanya.