Pemkab Kampar Serius Kembangkan Kawasan Mandiri Pangan

id pemkab kampar, serius kembangkan, kawasan mandiri pangan

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar, Riau, menyatakan keseriusan untuk mengembangkan kawasan Desa Mandiri Pangan dan Energi dimulai dengan membangun pusat percontohan mandiri pangan dan energi di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

"Keseriusan Bupati Kampar Jefry Noer untuk mewujudkan kecamatan dan desa-desa di Kabupaten Kampar menjadi kawasan mandiri pangan dan energi tidak perlu diragukan lagi. Bupati bahkan turun langsung untuk memimpin persiapan pembangunan perkampungan percontohan mandiri pangan dan energi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Hortikultura Kampar, Hendry Dunan kepada pers di Kubang Jaya, Minggu.

Pada Minggu siang, Bupati Kampar Jefry Noer didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Holtikultura Kampar Hendry Dunan berada di lokasi lahan yang dipersiapkan untuk percontohan mandiri pangan dan energi di Lokasi Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu.

Jefry Noer menjelaskan, untuk membangun kawasan mandiri pangan dan energi dapat dilakukan di atas lahan seluas 1.000 meter persegi.

Di lahan tersebut, lanjut dia, dapat dipelihara empat ekor sapi bila sapinya merupakan sapi Brahman, namun bila yang dipelihara sapi Bali maka jumlahnya bisa enam ekor. Kemudian, dibangun pula lokasi untuk pemeliharaan ayam petelor dengan hasil lebih kurang 50 butir telor per hari.

Dari sapi yang dipelihara tersebut akan menghasilkan lebih kurang 40 liter urine yang mana harganya bisa mencapai Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per liternya, yang dapat digunakan untuk pupuk perkebunan berkualitas tinggi, untuk kotoran padat juga demikian.

"Di lokasi ini juga akan dibangun saung untuk berkumpul, di samping itu tanaman sayuran dan bawang juga terus dipersiapkan," katanya.

Kadis Pertanian dan Holtikultura Hendry Dunan menambahkan bahwa banyak hal yang dapat dilakukan pada lahan seluas 1.000 hingga 1.500 meter persegi. Di antaranya pada lahan ukuran 1.000 meter akan tersedia tanaman bawang, cabai, jahe merah, kunyit, serai, disamping kandang sapi dan kandang ayam petelor.

"Sapi ini akan menghasilkan Biogas yang berasal dari kotoran sapi yang diproses. Selain itu juga kencing sapi juga bermanfaat bagi pupuk," katanya.

Pada saat ini, lanjut dia, pihaknya juga sedang melakukan persiapan lahan untuk bawang, lahan yang akan ditanam di kapur dulu untuk manaikkan PHnya sehingga cocok untuk tanaman bawang.

Ia mengatakan, pada pengembangan lahan untuk mandiri pangan dan energi tersebut ada keterpaduan dimana seluruh dinas terkait menjadikan pilot projek untuk diterapkan masyarakat. Nantinya penerapan di masyarakat dapat juga dilaksanakan.

"Sebagaimana instruksi Bupati Kampar agar seluruh camat dan kades untuk dapat mengkaji dan memverifikasi lahan masyarakat sehingga apa yang di buat dapat diterapkan di masyarakat.

Ia menambahkan, rumah tangga mandiri energi ini akan menjadikan masyarakat yang mandiri, apalagi jika ada di kecamatan dapat menjadikan pilot projek, ditambah lagi dengan desa.

"Sehingga kemandirian pangan energi betul-betul menjadikan rumah tangga yang mandiri dari kebutuhan pangan termasuk juga perikanannya," katanya.