Pemprov Riau Dorong Petani Kembangkan Budidaya Tanaman Lada

id pemprov riau, dorong petani, kembangkan budidaya, tanaman lada

Pemprov Riau Dorong Petani Kembangkan Budidaya Tanaman Lada

Pekanbaru, (Antarariau.com) - Dinas Perkebunan Pemerintah Provinsi Riau mendorong petani untuk membudidayakan tanaman lada (piper albi linn) karena harganya yang cukup tinggi, mencapai Rp200 ribu per kilogram, akan menambah pendapatan mereka.

"Kebijakan ini ditempuh sebagai alternatif terbaik dalam bidang agribisnis, khususnya sektor perkebunan bagi petani swadaya Riau," kata Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zulher di Pekanbaru, Minggu (1/2).

Lada merupakan komoditas perkebunan yang telah dikembangkan sejak zaman penjajahan Belanda. Akan tetapi, tanaman tersebut belum dikembangkan di Riau.

Dia menjelaskan lada akan dijadikan proyek percontohan pada 2015. Jika berhasil, akan disosialisasikan kepada pelaku usaha perkebunan di Riau. Saat ini, lada sudah ditumbuhkembangkan di laboratorium lapangan Disbun Riau di Desa Kualu Nenas, Kampar.

Areal seluas satu hektare yang ditanami lada, dapat memproduksi antara Rp300 juta-Rp450 juta per hektare. Angka itu mengalahkan kelapa sawit dengan kategori berkualitas yang hanya Rp100 juta -Rp180 juta per hektare per tahun.

"Proyek percontohan ini diminati petani swadaya dan mereka bersedia untuk melakukan uji coba tanaman lada di lahan mereka. Sekarang sudah ada sejumlah petani yang tertarik dan mungkin juga akan bertambah lagi," katanya.

Zulher menjelaskan lada dapat ditanam dengan berbagai pola penanaman. Lada bisa dijadikan sebagai tanaman sela pada sistem polikultur, monokultur, maupun ditanam di pekarangan.

"Dengan bantuan petani maka gambaran budi daya tanaman lada di Riau akan dapat diidentifikasikan lebih mudah," katanya.

Dinas Perkebunan Provinsi Riau, akan menyebarkan proyek percontohan itu untuk tiga kondisi penanaman tersebut.

Dia menyebutkan satu hektare tanaman lada dapat menghasilkan hingga Rp300 juta per tahun. Hal itu, mengalahkan tanaman kelapa sawit yang hanya 10 persen dari hasil tanaman lada tersebut.

"Keunggulan tanaman lada ini dapat menjadi tanaman pekarangan dan tanaman hias. Budi daya lada cocok bagi petani yang memiliki lahan sedikit," katanya.

Lada disebut juga merica yang mempunyai nama Latin piper albi linn adalah tanaman yang kaya kandungan kimia, seperti minyak lada, minyak lemak, dan pati. Lada bersifat sedikit pahit, pedas, hangat, dan antipiretik. Tanaman itu sudah mulai ditemukan dan dikenal sejak puluhan abad yang lalu. Pada umumnya orang-orang hanya mengenal lada putih dan lada hitam yang sering dimanfaatkan sebagai bumbu dapur.

Tanaman itu salah satu komoditas perdagangan dunia. Lebih dari 80 persen hasil lada Indonesia diekspor. Selain itu, lada mempunyai sebutan "raja rempah-rempah" dengan kebutuhan lada di dunia pada 2000 mencapai 280.000 ton. Lada adalah salah satu tanaman yang berkembang biak dengan biji, namun banyak para petani lebih memilih melakukan penyetekkan untuk mengembangkannya. Mereka memotong batangnya kira-kira dengan panjang 0,25-0,5 meter.