Bangkinang, (Antarariau.com) - Provinsi Riau dan Kabupaten Kampar saat ini telah melakukan berbagai upaya secara maksimal untuk mencapai swasembada pangan, namun masih kekurangan beras dengan defisit di Kampar 60,45 persen di Riau 55,47 persen
"Kampar masih kekurangan beras sebanyak 60,45 persen atau 51,419 ton dari kebutuhan beras sebanyak 85,062 t rb 062,041 ton pada tahun 2014 yang diproduksi baru 33,642,10 berarti devisit 51,419 ton (60,45 persen)," kata Kepala Dinas Pertanian Tanamangan Pangan dan Holtikultura Kabupaten Kampar Hendri Dunan selepas peletakkan batu pertama pencanagan gerakan perbaikan irigasi, Senin (19/1) di Desa Kuok Kecamatan Kuok.
Acara itu dihadiri Tim Upaya Khusus Kementerian Pertanian, Ir Elwidar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Riau, Zailani Arif Syah, Anggota DPRD Riau, Hj Eva Yuliana, Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri, S.Ag, Pimpinan Bank Mandiri Syariah, Yudi, Restu Dirut PT Bank Riau, BPR Sarimadu, anggota Komisi III DPRD Kampar, Kepala Dinas, Camat Kuok, H Thabrani, Kepala Desa Kuok, Mahizar serta ratusan alumni P4S Kubang Jaya.
Ia mengatakan, untuk mendukung produksi beras mencapai target, maka kebutuhan pembangunan irigasi yang harus dipenuhi sekitar 500 hektare lagi dari areal yang ditanami padi seluas 10,500 ha yang baru teririgasi sepanjang 4.800 Ha.
Hal ini akan dilakukan bertahap oleh pemerintah pusat 1600 Ha, salah satunya hari ini dilakukan di Kecamatan Kuok dari dana bantuan sebesar Rp16 miliar juga untuk pembangunan bidang pangan Rp6,4 miliar, hortikultura Rp3,8 miliar serta sarana dan prasarana Rp3,9 miliar dan lainnya.
Dunan yakin, kalau komitmen dari pemerintah pusat demikian maka Kampar Swasembada Pangan tahun 2017 dapat tercapai minimal fifty-fifty.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Provinsi Riau Zailani Arif Syah menyampaikan bahwa Provinsi Riau masih kekurangan beras sebesar 341.763 ton atau kurang 55,47 persen dari kebutuhan sebesar 616.115 ton.
Persoalan itu terjadi kata dia, dipengaruhi angka pertumbuhan penduduk di Riau masih tinggi, sehingga memerlukan penyediaan pangan yang cukup banyak, produktivitas masih rendah hanya 39,66 kuintal/Ha dibanding rata-rata nasional tahun 2013 sebesar 51 kuintal/ha.
Disisi lain menyebabkan Riau defisit beras karena banyak masyarakat yang alih fungsi lahan, sehingga lahan untuk pertanian menyempit. Selama kurun waktu 2002-2009 seluas 2.508,71 ha/tahun dialaihfungsikan serta keterbatasan infrastruktur pengairan.
Tanaman padi membutuhkan air, benih yang bagus itu faktor utama sementara di Riau saluran irigasinya hampir separoh rusak berat, lainnya membutuhkan perawatan, beruntung di Kampar punya irigasi. (Adv)
Berita Lainnya
Kampar dan Pekanbaru berhasil turunkan stunting di bawah 10 persen
30 April 2024 22:57 WIB
BPDPKS dan Ditjenbun gandeng LPP Agro Nusantara latih pekebun sawit Kampar
29 April 2024 14:50 WIB
16 perguruan tinggi dan SMK di Pekanbaru-Kampar ikuti seminar literasi digital
25 April 2024 0:04 WIB
Curi uang dan perkosa korban di Bandar Laksamana, buruh asal Dumai ditangkap
14 March 2024 15:37 WIB
Penambang pasir dan batu ilegal di Kampar diringkus
28 February 2024 14:13 WIB
Kronologi baku tembak polisi dan rampok di Kampar, sempat diintai 6 jam
27 January 2024 20:23 WIB
Pencuri baterai tower Telkomsel di Kampar ditembak polisi dan nekat berobat sendiri
26 January 2024 10:33 WIB
Bronjong jalan di Kampar dan Kuansing ambles
20 January 2024 8:33 WIB