Pekanbaru, (Antarariau.com) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Riau meminta Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) agar menyiapkan langkah langkah antisipasi pada tahun 2015 untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang berulang kali terjadi.
"Riau tipe iklimnya adalah Equatorial yang berarti terdapat dua kali musim hujan dan kemarau. Secara klimatologi musim hujan terjadi pada Maret-April dan Oktober-November, kemudian untuk saat ini sebenarnya intensitas hujan mulai turun. Awal tahun depan diprediksikan akan terjadi musim kemarau," kata Kepala BMKG Riau stasiun Meteorologi kelas I Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Kamis.
Ia mengatakan, pada sisa bulan 2014 ini perlu diwaspadai karena hujan sudah mulai jarang dan tentunya akan mengakibatkan potensi kebakaran yang tinggi.
"Apakah kebakaran akan terulang lagi atau tidak, itu tergantung dari ada tidaknya kepedulian masyarakat atau perusahaan untuk bisa menjaga lingkungan di Riau. Sebenarnya langkah pencegahan itu lebih murah dibandingkan dengan ketika telah terjadi kebakaran hutan," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Bengkalis Suiswantoro mengatakan pihaknya telah melakukan beragam langkah antisipatif guna mencegah terjadinya kembali kebakaran hutan di wilayahnya.
Ia mengatakan Beberapa langkah antisipasi yang telah disiapkan untuk mencegah terjadinya kembali kebakaran hutan adalah melakukan pemberdayaan masyarakat siaga di lokasi yang berpotensi terjadi karhutla, kemudian membuat pintu air pada kanal kanal yang berkontur lahan gambut.
"Pemberdayaan masyarakat di area yang berpotensi terjadi karhutla adalah yang paling utama. Kemudian daerah yang berpotensi terjadinya kebakaran adalah daerah denga kontur tanah gambut, sehingga saat kekeringan terjadi membuat lahan gambut mudah terbakar. Untuk itu kita membuat pintu di kanal lahan gambut agar tidak ada air dari kanal yang terbuang," katanya.
Menurut Suiswantoro, saat ini BPBD telah memetakan tiga kecamatan yang rentan terjadi kebakaran, yakni Bukit Batu, Mandau dan Siak Kecil.
Untuk itu, pada tahun 2014 pemerintah daerah telah membangun embung air sehingga bisa menjadi alternatif jika memang terjadi kebakaran.
Suiswantoro mengatakan saat ini BPBD Bengkalis memiliki 126 personil yang siap bertugas untuk mencegah terjadinya kembali karhutla pada tahun mendatang. (KR-AZK)