Darimanakah Asal Kebaya Encim?

id darimanakah asal kebaya encim

Darimanakah Asal Kebaya Encim?

Jakarta, (Antarariau.com) - ‎Tahukah Anda jika kebaya Encim yang kita kenal sekarang ini, adalah warisan dari budaya peranakan?

Peranakan adalah sebuah istilah untuk keturunan Tionghoa yang menetap di Indonesia. Sebagian besar dari mereka, menikah dengan penduduk pribumi. Etnis peranakan biasanya adalah kaum pedagang.

Salah satu budaya peranakan yang terkenal tentu dari bidang kuliner seperti, soto, bacang, cakwe, pempek, siomay, dan lainnya. Namun, dari segi fesyen kaum peranakan ini juga meninggalkan tren kebaya yang dikenal dengan sebutan "Kebaya Encim".

"Kebaya Encim, adalah hasil dari kebudayaan peranakan. Dulu dipakai oleh banyak wanita Tionghoa yang menikah dengan pribumi. Kainnya ringan, dan enak digunakan pada iklim tropis kayak di Indonesia," ujar Norry Mahdy dari Forum Kajian Antropologi Indonesia di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta .

Norry menjelaskan, kata "Encim" sendiri, sebenarnya adalah panggilan untuk para wanita Tionghoa yang sudah bersuami. Pada saat itu, masyarakat pribumi melihat para "Encim" ini mengenakan kebaya, dan menyebutnya dengan "Kebaya si Encim".

"Encim ini, orang-orang Betawi yang bilang. Mereka menyebut para wanita Tionghoa ini, "Encim-Encim". Itu artinya nyonya-nyonya peranakan. Jadi kayak, "Itu kebayanya si Encim", papar Norry.

Kebaya Encim, jelas berbeda dengan yang sering dipakai orang Jawa. Jika orang Jawa selalu menggunakan kebaya yang ketat, dan korset yang kencang, orang-orang peranakan justru hanya menggunakan kutang, dan kebayanya pun sedikit longgar. Bahkan, ada beberapa model yang tidak mengenakan kancing dan hanya menggunakan kamisol saja.