Jakarta (Antarariau.com) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Kristiawanto menyatakan, ciri khas Presiden Jokowi selama ini, yakni blusukan, tidak dimanfaatkan untuk bertanya kepada masyarakat bila harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan.
"Ciri khas sekaligus strategi blusukan Jokowi harusnya digunakan dalam mengambil kebijakan yang dampaknya dirasakan langsung oleh rakyat. Ini awal yang pahit, Presiden harusnya kreatif, kalau hanya naikan BBM tidak ada beda dengan presiden sebelumnya," kritik Kris, Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, pemerintahan Jokowi harusnya mempersiapkan alternatif terlebih dahulu dan tidak terburu-buru menaikkan BBM, "Kenaikan BBM dampaknya sangat luas. Rakyat kecil yang akan jadi korban secara langsung, karena pasti akan berimbas pada naiknya sembako dan lain sebagainya," ujar Kris.
Menurut Kristiawanto, kenaikkan harga BBM tersebut juga bisa berpengaruh terhadap sistem investasi apalagi situasi politik masih sangat dinamis.
"Harusnya kebijakan yang menyangkut hajat hidup orang banyak perlu mendengarkan pandangan wakil rakyat, kalau perlu Presiden blusukan tanya langsung pada rakyat bagaimana suara hati nurani rakyat jika BBM naik," pungkas Kris. (*)
Berita Lainnya
Ini komentar politisi PDIP terkait penggusuran di Jakarta
18 November 2019 22:00 WIB
Pengamat: Kenaikan harga BBM non subsidi akan rentan picu inflasi
02 February 2023 10:23 WIB
Lebih sepekan demo penolakan kenaikan BBM bergulir di DPRD Riau
15 September 2022 17:13 WIB
Ribuan pengemudi ojek daring gelar aksi minta kenaikan tarif dan turunkan harga BBM
12 September 2022 16:46 WIB
268.363 KPM Pekanbaru terima BLT dan bantuan sosial sembako dampak kenaikan harga BBM
09 September 2022 19:53 WIB
Ratusan buruh kepung DPRD Riau tolak kenaikan harga BBM
06 September 2022 15:05 WIB
MTI nilai kenaikan harga BBM merupakan momentum untuk benahi angkutan umum
06 September 2022 13:56 WIB
Kenaikan harga BBM jadi peluang untuk benahi angkutan umum
05 September 2022 11:32 WIB