...sifat dasar manusia Indonesia itu..
Jakarta (Antarariau.com) - Komponis muda Indonesia, Ammir Gita Pradana, menggabungkan keroncong dan musik elektronik pada acara Pekan Komponis Indonesia bertema "Keroncong, Riwayatmu Kini..." di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Jumat malam (24/10).
Anak sulung musisi Didi AGP dan Dian HP itu membawakan tiga lagu ciptaannya yang berjudul "Siva", "Sarasvati", dan "Parvati" hanya dengan menggunakan komputer jinjing, mini controller, dan proyektor untuk sarana visualisasi.
"Pada dasarnya memang saya menekuni musik elektronik. Jadi ketika saya diminta untuk memainkan musik keroncong, saya tinggal menyesuaikannya agar bisa masuk ke dalam aliran elektronik," kata Ammir usai tampil.
Dia mengaku mengalami kesulitan memadukan keroncong dan musik elektronik.
"Kesulitan utamanya adalah saya bukan orang keroncong, jadi saya harus belajar lebih banyak lagi tentang musik tradisional ini agar bisa bercampur dengan baik dalam komposisi musik elektro," ujar pria yang lahir pada 20 Oktober 1987 itu.
Ketika tampil sebagai komponis pembuka dalam acara yang juga menampilkan kelompok musik keroncong legendaris Keroncong Tugu Cafrinho tersebut, Ammir menyihir puluhan penonton dengan permainan musiknya.
Paduan nada keroncong dan musik elektronik yang dia tampilkan menghasilkan bunyi-bunyi yang terasa suram saat temponya lambat dan terasa ceria seperti musik disko saat temponya cepat.
"Melalui lagu-lagu dalam penampilan ini, saya sebenarnya ingin menyampaikan pesan spritual kepada para pendengar, yaitu tentang rasa cinta kepada musik itu sendiri," ujarnya.
Ammir mengaku mengagumi musik keroncong, yang menurut dia merupakan "sebuah tradisi yang sangat Indonesia, yang berasal dari sifat dasar manusia Indonesia itu sendiri."
"Karena itu, semoga apa yang saya lakukan dapat menggugah seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih memperhatikan dan melestarikan keroncong," katanya di sela acara Pekan Komponis Indonesia, yang rutin digelar sejak tahun 1979. (*)