Hamas Sambut Gencatan Senjata, Trump Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza

id Gaza, Palestina, Hamas

Hamas Sambut Gencatan Senjata, Trump Desak Israel Hentikan Serangan di Gaza

Presiden AS Donald Trump. (Xinhua)

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut baik respons Hamas terhadap usulannya soal gencatan senjata dan pertukaran tahanan, seraya menyatakan keyakinannya akan kesiapan Hamas menyambut "perdamaian yang langgeng.”

“Israel harus segera menghentikan pengeboman di Gaza agar para sandera bisa diselamatkan dengan aman dan cepat!” tulis Trump di platform Truth Social, Jumat.

Baca juga: Hamas Setuju Prinsip Gencatan Senjata yang Ditawarkan Trump

“Ini bukan hanya soal Gaza, tapi soal perdamaian yang telah lama dicari di Timur Tengah,” katanya menambahkan.

Gedung Putih sebelumnya merilis video yang menampilkan Trump merekam pesan soal Gaza, meski belum jelas kapan akan dipublikasikan.

Hamas sebelumnya menyatakan setuju atas rencana Trump, termasuk pembebasan semua sandera Israel, penyerahan jenazah, dan penyerahan kendali Gaza kepada otoritas teknokrat Palestina yang independen.

Menurut Israel, 48 sandera masih ditahan di Gaza, termasuk 20 yang diyakini masih hidup.

Sekitar 11.100 warga Palestina ditahan di penjara Israel, banyak di antaranya mengalami penyiksaan, kelaparan, dan pengabaian medis, menurut laporan media dan lembaga HAM.

Dalam pernyataannya di Telegram, Hamas menyebut isu-isu lain dalam rencana Trump, terkait masa depan Gaza dan hak-hak rakyat Palestina, harus diputuskan melalui posisi nasional bersama sesuai hukum dan resolusi internasional.

Sumber Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa Hamas telah menyampaikan tanggapan resminya kepada para mediator dan meminta penjelasan atas beberapa poin dalam rencana tersebut.

Hamas menyatakan telah menggelar konsultasi internal dan dengan faksi-faksi Palestina serta para mediator sebelum mengambil posisi terhadap usulan Trump.

Kelompok pejuang kemerdekaan Palestina itu juga menghargai upaya Arab, dunia Islam, dan komunitas internasional, termasuk Trump, yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza, pertukaran tahanan, bantuan kemanusiaan segera, penolakan pendudukan, dan penolakan pengusiran rakyat Palestina.

Trump sebelumnya memberi tenggat hingga Ahad pukul 18.00 waktu Washington (2200 GMT) bagi Hamas untuk menyetujui rencana tersebut.

Rencana itu bertujuan menjadikan Gaza zona bebas senjata, dengan pemerintahan transisi yang diawasi badan internasional baru di bawah Trump.

Isi rencana mencakup pembebasan semua sandera Israel dalam 72 jam sejak persetujuan, ditukar dengan ratusan tahanan Palestina.

Rencana ini juga menyerukan penghentian permusuhan, perlucutan senjata kelompok bersenjata di Gaza, dan penarikan bertahap pasukan Israel.

Pemerintahan sementara akan dijalankan otoritas teknokrat di bawah pengawasan AS.

Israel telah memberlakukan blokade atas Gaza, wilayah kantong Palestina berpenduduk hampir 2,4 juta orang, selama hampir 18 tahun.

Sejak Maret, blokade diperketat dengan penutupan perbatasan dan larangan bantuan makanan serta obat, memicu kelaparan.

Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel telah menewaskan hampir 66.300 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Baca juga: Hamas Siap Beri Respons atas Rencana Damai Gaza yang Diajukan Trump

PBB dan lembaga HAM memperingatkan bahwa Gaza nyaris tak layak huni, dengan kelaparan dan penyakit meluas di tengah pengungsian besar-besaran.

Sumber: Anadolu

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.