Popyrin Siap Pertahankan Gelar, Medvedev Jadi Rintangan di Babak Ketiga

id Tenis, Popyrin,Canadian Open

Popyrin Siap Pertahankan Gelar, Medvedev Jadi Rintangan di Babak Ketiga

Arsip foto - Petenis Rusia Daniil Medvedev selebrasi usai memenangkan pertandingan tunggal putra babak 32 menghadapi Karen Khachanov di turnamen tenis ATP Qatar Terbuka di Doha, Qatar (18/2/2025). (ANTARA/Xinhua/Nikku/aa.)

Pekanbaru (ANTARA) - Juara bertahan Canadian Open, Alexei Popyrin, membuka langkahnya di edisi 2025 dengan kemenangan meyakinkan 7-6(7), 6-3 atas petenis wild card tuan rumah, Nicolas Arseneault, pada Selasa (27/7) waktu setempat atau Rabu WIB. Kemenangan ini menjadi awal dari upayanya mempertahankan gelar bergengsi di turnamen ATP Masters 1000 tersebut.

Selanjutnya, Popyrin akan menghadapi tantangan berat dari unggulan ke-10 Daniil Medvedev, yang sebelumnya menyingkirkan Dalibor Svrcina lewat duel ketat 7-6(3), 6-4. Meski belum mencapai performa terbaiknya, Medvedev tetap percaya diri menatap laga selanjutnya.

“Saya jauh dari performa puncak, tapi yang penting menang,” ujar juara Canadian Open 2021 itu. “Lebih baik bermain kurang bagus tapi tetap lolos daripada tampil bagus dan kalah seperti di Washington atau Wimbledon.”

Baca juga: Raducanu Tumbangkan Sakkari, Lolos ke Semifinal DC Open

Popyrin bukan lawan sembarangan bagi Medvedev. Tahun lalu, petenis Australia itu membuat sensasi besar dengan menumbangkan lima petenis Top 20 secara beruntun di Montreal dan merebut gelar terbesar dalam kariernya. Tak lama berselang, ia juga mengguncang US Open dengan mengalahkan Novak Djokovic di babak ketiga.

“Di hari baiknya, Alexei punya salah satu servis terbaik di tur. Sulit dibaca dan dikembalikan,” puji Medvedev, yang saat ini unggul 4-1 dalam rekor pertemuan mereka. Meski demikian, ia menilai Popyrin masih inkonsisten dan rentan kehilangan fokus.

“Kadang dia bisa sangat berbahaya, tapi di lain waktu dia bisa sering gagal. Jadi kuncinya adalah bertahan dan menunggu momen,” tambah mantan petenis nomor satu dunia itu.

Popyrin sendiri sadar bahwa mempertahankan gelar bukan tugas mudah. Di musim ini, ia baru mencatat 12 kemenangan berbanding 16 kekalahan, dengan sembilan di antaranya terjadi di babak pertama. Namun, kenangan manis atas Djokovic dan gelar Montreal menjadi motivasi tersendiri.

Baca juga: Sinner Jadi Raja Baru Wimbledon Usai Kandaskan Alcaraz

“Saya tahu bisa tampil luar biasa dalam satu pertandingan, seperti saat lawan Novak,” kata Popyrin. “Tapi gelar Masters itu lebih berkesan karena saya mengalahkan enam petenis top secara beruntun. Konsistensi sekarang jadi kunci.”

Menurutnya, menjaga gaya permainan eksplosif sambil memperpanjang reli dan menanti peluang adalah kombinasi penting dalam menghadapi tekanan sebagai juara bertahan.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.