Teluk Kuantan (ANTARA) - Bupati Kuantan Singingi, Riau Suhardiman Amby sudah menyerahkan surat permohonan usulan agar tradisi pacu jalur didaftarkan ke UNESCO, sebagai warisan budaya tak benda dunia kepada Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadlizon di Jakarta.
"Penyerahan surat di kantor Kementerian Kebudayaan RI, mudah mudahan usaha berhasil," katanya di Teluk Kuantan, Kamis.
Proses penyerahan usulan tersebut, Bupati Suhardiman didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing Ashar.
Prosesi penyerahan ditaja dalam bentuk temu media tradisi pacu jalur yang dihadiri oleh puluhan wartawan media dan TV nasional di gedung Kementrian Kebudayan RI.
Program itu menunjukan bahwa pacu jalur bukan hanya sekadar tradisi perlombaan perahu, melainkan merupakan warisan budaya masyarakat Kuantan Singingi.
Warisan yang mengandung nilai sejarah, persatuan, spiritualitas, dan kebanggaan daerah yang dilestarikan sejak ratusan tahun lalu.
"Melalui pengakuan dari UNESCO, kita berharap budaya pacu jalur tidak hanya lestari di tengah masyarakat lokal," ujarnya.
Tetapi, lanjut Suhardiman Amby, juga mendapat pengakuan dunia internasional sebagai warisan budaya yang unik dan bernilai tinggi.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kuansing Azhar menyebutkan, seni budaya festival pacu jalur sudah terkenal. Bahkan, secara nasional maupun ASEAN dan berharap mendunia.
"Mari dukung festival pacu jalur tradisional Kuansing 2025 agar lebih meriah dan lebih sukses lagi," pintanya.
Sementara itu Menteri Kebudayaan RI Fadlizon menyambut baik permohonan tersebut.
Dan menyatakan komitmennya untuk segera menindaklanjuti proses pendaftaran ke UNESCO.
“Pacu jalur adalah kekayaan budaya yang luar biasa. Kami akan mengawal proses pengusulan ini agar bisa tercatat sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO," janji Fadlizon.
Ia juga mengapresiasi langkah cepat dan komitmen Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dalam menjaga, merawat dan mempromosikan budaya lokal ke tingkat nasional maupun internasional.
Langkah tersebut menandai awal dari proses panjang untuk menjadikan seni budaya sebagai salah satu ikon Indonesia di mata dunia.
Hal itu sejalan dengan semangat pelestarian budaya nusantara dan mendukung kunjungan wisatawan nasional, dunia ke daerah - daerah. ***