Buntu di Meja Perundingan: Israel dan Hamas Gagal Capai Kesepakatan Awal

id Hamas,Gaza, Gencatan senjata

Buntu di Meja Perundingan: Israel dan Hamas Gagal Capai Kesepakatan Awal

Arsip foto - Anggota Brigade Al-Qassam Hamas dan seorang sandera Israel terlihat dalam penyerahan tiga sandera Israel kepada Komite Internasional Palang Merah di kamp pengungsi al-Nuseirat, Gaza, Palestina, 22 Februari 2025. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.)

Moskow (ANTARA) - Upaya perdamaian antara Israel dan Hamas kembali menemui jalan buntu. Sesi pertama negosiasi tidak langsung yang digelar di Qatar dikabarkan berakhir tanpa kemajuan berarti.

Mengutip sejumlah pejabat Palestina, Reuters melaporkan bahwa delegasi Israel datang tanpa membawa kewenangan penuh untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Hal ini membuat proses perundingan terhambat sejak awal.

Baca juga: Hamas Setuju Gencatan Senjata 60 Hari, Harapan Damai di Gaza Muncul

Jurnalis senior Barak Ravid dari Axios menyebut pertemuan awal itu baru sebatas membahas mekanisme pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza—belum menyentuh isu-isu krusial seperti gencatan senjata atau pertukaran sandera.

Negosiasi ini berlangsung dalam format proximity talks, di mana kedua pihak tidak duduk dalam satu ruangan. Pada Sabtu lalu, media Israel Ynet melaporkan bahwa delegasi Tel Aviv telah dikirim ke Qatar guna membuka jalur dialog dengan perantara internasional.

Sebelumnya, Hamas telah menyampaikan respons positif terhadap usulan gencatan senjata selama 60 hari. Mereka juga menyatakan kesediaan untuk kembali ke meja perundingan demi membebaskan para sandera dan meringankan penderitaan warga Gaza.

Baca juga: Hamas telah serahkan proposal perjanjian damai kepada mediator

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty pada 29 Juni lalu mengungkapkan bahwa Mesir, bersama mediator lain, tengah mengupayakan terobosan agar kesepakatan gencatan senjata segera terwujud.

Namun, dengan minimnya mandat dari pihak Israel, proses ini kini tampak terancam jalan di tempat—menambah panjang deretan kebuntuan diplomatik yang membayangi konflik berkepanjangan di Gaza.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.