Menko Airlangga Hartarto sebut CEPA dengan Australia akan dievaluasi

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Airlangga

Menko Airlangga Hartarto sebut CEPA dengan Australia akan dievaluasi

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/4/2025). (ANTARA/HO-Biro Pers Setpres/am.)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah akan mengevaluasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA) dengan Australia.

Airlangga, usai mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa evaluasi ini dilakukan karena perjanjian CEPA antara Indonesia dan Australia yang ditandatangani pada 2020 telah memasuki periode evaluasi.

"Kemudian mengevaluasi CEPA, karena CEPA dalam lima tahun itu harus dievaluasi, dan pada waktu penandatanganan tahun 2020 dengan periode sekarang sudah lima tahun. Jadi sudah waktunya," kata Airlangga dalam keterangan persnya.

Dia mengatakan dalam evaluasi tersebut, Indonesia berencana memasukkan isu-isu strategis baru, termasuk kerja sama di bidang mineral kritis (critical mineral).

"Sekarang kita targetnya CEPA-nya memasukkan critical mineral di dalamnya," ucap Airlangga.

Australia, kata dia, memiliki sumber daya lithium dan mangan. Saat ini, Indonesia mengimpor sekitar 80 ribu ton lithium dari Australia untuk diolah di kawasan industri di Morowali, Sulawesi Tengah.

Pembahasan mengenai mineral kritis dalam CEPA tersebut juga akan berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik (EV) di tanah air.

Airlangga menambahkan bahwa berkat penandatangan CEPA pada 2020, perdagangan antara Indonesia dan Australia telah meningkat hingga 100 persen.

"Dari 2020 sampai dengan 2024 kemarin akibat penandatangan CEPA naiknya 100 persen. Tentu target kita akan lebih tinggi lagi," ucap dia.

Dalam kesempatan itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa Australia juga mendukung dan mengapresiasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta akan mempermudah aksesi Indonesia terhadap Comprehensive and Progressive Agreement for Trans Pacific Partnership (CPTTP) dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).

Diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.

Kepala Negara menilai kunjungan PM Albanese diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, baik secara bilateral, regional, bahkan global.

Prabowo menyampaikan bahwa kerja sama bilateral akan terus diperkuat di bidang perdagangan, pertahanan, pendidikan, serta transisi energi bersih.

Prabowo menyampaikan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dan Australia semakin penting, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Indonesia ajak Uruguay dukung dimulainya negosiasi Indonesia-Mercosur CEPA

Baca juga: Kemendag: Pelaksanaan perundingan Indonesia-Peru CEPA makin intensif