Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyebut belum ada permintaan secara resmi dari Malaysia untuk impor beras Indonesia.
"Belum ya, kalau secara resmi. Kan kalau kita dulu impor dari Vietnam, kan pakai MOU segala macam. Ya bisa jadi nanti ada MOU ya, kalau ia ingin impor dari Indonesia, tapi belum sampai situ," ujar Budi ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat.
Budi menyampaikan Malaysia kemungkinan menjadi salah satu negara tujuan ekspor beras Indonesia.
Sebagaimana diketahui, saat ini Malaysia tengah mengalami krisis beras, di mana produksi di dalam negerinya hanya mampu mencukupi sekitar 40 hingga 50 persen dari total permintaan.
Lebih lanjut, kata Budi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengekspor beras ke beberapa negara.
"Pada prinsipnya kita ikutin arahan Presiden, karena kita juga sudah surplus," imbuhnya.
Presiden Prabowo Subianto mengizinkan Indonesia mengekspor beras ke beberapa negara mengingat produksi beras Indonesia saat ini melimpah.
Walaupun demikian, Presiden tidak menyebutkan negara-negara mana saja yang bakal mengimpor beras dari Indonesia. Belum lama ini, Pemerintah Malaysia menyampaikan minatnya untuk mengimpor beras dari Indonesia.
"Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, beberapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka. Saya izinkan! Dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,“ kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan serapan beras sampai dengan bulan April 2025 menjadi yang tertinggi dalam waktu 10 tahun terakhir. Stok beras tercatat mencapai 3 juta ton.
Baca juga: Mendag Budi Santoso sebut ekspor naik jadi penyebab harga kelapa dalam negeri mahal
Baca juga: Mendag Budi Santoso sebut izin impor gula 200 ribu ton telah dikeluarkan