Jakarta (ANTARA) - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) mencatat pencapaian realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada triwulan pertama tahun ini telah mencapai Rp57,51 triliun, yang disalurkan kepada kurang lebih 1,014 juta debitur di seluruh Indonesia.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa, juga menyoroti besarnya alokasi KUR untuk sektor produksi. Sebanyak Rp33,86 triliun atau 58,9 persen dari total penyaluran KUR pada triwulan pertama ini telah disalurkan ke sektor-sektor produktif.
Meskipun demikian, Maman mengakui angka realisasi KUR pada kuartal pertama ini masih di bawah 25 persen dari target penyaluran KUR tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp300 triliun. Menanggapi hal tersebut, Maman menyatakan optimistis penyaluran KUR dapat mencapai target yang telah ditetapkan.
“Insyaallah kami siap mengejar target yang telah ditetapkan,” kata dia.
Selain fokus pada penyaluran KUR, Maman menjelaskan bahwa pihaknya juga terus berupaya mendorong kemudahan berusaha bagi pelaku UMKM.
Hingga saat ini, tercatat sebanyak kurang lebih 12,3 juta Nomor Induk Berusaha (NIB) telah berhasil diterbitkan dari target sekitar 15 juta. Pada triwulan pertama ini saja, Maman menyebut percepatan penerbitan NIB berhasil mencapai sekitar 739 ribu NIB.
Dalam upaya mendukung daya saing produk UMKM, Maman mencatat kemajuan signifikan dalam penerbitan sertifikasi halal dan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) Bina UMK.
Pada triwulan pertama, sebanyak kurang lebih 25 ribu sertifikat halal telah diterbitkan untuk sekitar 162.754 produk, dari target nasional sekitar 3,5 juta sertifikat halal.
Sementara itu, sertifikasi SNI Bina UMK telah diberikan kepada kurang lebih 94.530 pengusaha UMKM dari total target sekitar 926.696 UMKM yang berpotensi memiliki produk ber-SNI.
Baca juga: Nasabah UMKM BRK Syariah DapatRewarddi Bazar Ramadan
Baca juga: Dukung UMKM naik kelas, BRK Syariah beri pelatihan UMKM Kepri tentang inovasi dan teknologi