Phnom Penh (ANTARA) - Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) telah memperkuat integrasi regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan membina hubungan ekonomi yang saling menguntungkan, ujar Perdana Menteri (PM) Kamboja Hun Manet, Kamis (6/3).
Didorong oleh perdagangan intra-ASEAN dan antar-ASEAN yang kuat serta lingkungan yang proinvestasi, ASEAN memosisikan diri sebagai pusat strategis untuk arus modal global, tutur Hun Manet kepada sekitar 600 partisipan dalam upacara pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bisnis Kamboja-ASEAN 2025 di Phnom Penh.
Kawasan ASEAN menawarkan lanskap investasi menarik yang ditandai dengan dinamisme ekonomi yang kuat dan komitmen yang teguh terhadap kemitraan ekonomi dan integrasi regional, urainya.
"Keberhasilan ASEAN dalam menavigasi lanskap kemitraan ekonomi terlihat jelas dalam jaringan perjanjian perdagangan bebasnya yang komprehensif dengan ekonomi-ekonomi utama," imbuh Hun Manet.
RCEP, yang mulai berlaku pada 2022, beranggotakan 15 negara Asia Pasifik yang meliputi 10 negara anggota ASEAN, yakni Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, serta lima mitra dagang mereka, yaitu China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.
"Ratifikasi RCEP semakin mengukuhkan komitmen ASEAN yang tak tergoyahkan untuk memperdalam integrasi regional dan membina hubungan ekonomi saling menguntungkan," papar Hun Manet.
"Nilai dan keberhasilan kami bertumpu pada multilateralisme dan konsensus dengan model satu visi, satu identitas, dan satu komunitas," urainya.
Selain itu, pemimpin Kamboja tersebut menyampaikan bahwa sebagai negara anggota Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO), Kamboja menunjukkan komitmen yang kuat terhadap perdagangan yang transparan dan adil.
"Kami berfokus untuk mewujudkan komunitas ekonomi yang dinamis dan terintegrasi melalui liberalisasi dan pemfasilitasan perdagangan yang kuat," ujar Hun Manet.
Baca juga: Kemendag sebut RCEP Support Unit jadi tonggak penting perjanjian dagang
Baca juga: Mendag RI Zulkifli Hasan sambut negara yang ingin jadi anggota baru RCEP