PTPN IV Regional III salurkan bantuan ratusan korban banjir di Batu Langkah

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara

PTPN IV Regional III salurkan bantuan ratusan korban banjir di Batu Langkah

SEVP Business Support PTPN IV Regional III Bambang Budi Santoso saat meninjau langsung lokasi perumahan afdeling I Kebun Sei Batu Langkah yang sebelumnya terendam banjir hebat hingga mencapai 3 meter. SEVP Business Support turut menyerahkan bantuan bagi korban terdampak banjir terparah selama 20 tahun terakhir itu. (ANTARA/HO-PalmCo Regional III)

Kisah semangat pulih korban banjir terparah di Sei Batu Langkah

Pekanbaru (ANTARA) - Sub Holding PTPN IV PalmCo melalui PTPN IV Regional III yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau menyalurkan bantuan korban terdampak banjir di Kabupaten Rokan Hulu.

Bantuan dengan total mencapai setengah ton paket sembako, yang terdiri dari beras, gula, makanan cepat saji, telur, minyak goreng, dan lainnya disalurkan langsung kepada korban terdampak banjir di Sei Batu Langkah, Kabupaten Rokan Hulu.

Senior Executive Vice President Business Support PTPN IV Regional III Bambang Budi Santoso dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (4/3/2025) mengatakan banjir yang melanda komplek perumahan Afdeling I Kebun Sei Batu Langkah ini tercatat yang terparah selama 20 tahun terakhir.

Namun, meskipun banjir setinggi nyaris tiga meter dan menyebabkan kerusakan beragam perabotan, peralatan elektronik hingga kendaraan roda dua maupun roda empat tersebut, para korban terdampak tampak tidak larut dalam duka.

"Tadi saya ngobrol dengan ibu-ibu di sini. Mereka tampak tenang dan optimis meskipun dilanda banjir hampir tiga meter. Mereka bergotong-royong membersihkan rumah dan komplek bersama-sama, dan alhamdulillah kondisinya telah normal kembali saat ini," kata Bambang.

Pantauan di lokasi, tampak bekas ketinggian banjir yang berdampak terhadap 192 jiwa tersebut masih terlihat jelas di dinding perumahan hingga hampir mencapai atap. Alhasil, peralatan rumah tangga seperti tempat tidur, kursi, lemari dan lainnya basah dan hingga kini masih dijemur di depan rumah.

Tidak hanya peralatan rumah tangga, sejumlah perlatan elektronik seperti kulkas, televisi, komputer, kipas angin juga dipastikan rusak dan tidak dapat digunakan kembali.

Uniknya, mayoritas peralatan elektronik dengan daya besar seperti kulkas dan pendingin udara merupakan peralat elektronik baru, mengingat komplek perumahan terse baru saja terpasang listrik dari PLN dua bulan terakhir.

Tak hanya itu,sejumlah kendaraan bermotor termasuk roda 4 turut terlihat teronggok dan mengalami kerusakan usai terbenam banjir yang berlangsung selama dua hari tiga malam sejak 27 Februari sampai 1 Maret kemarin.

"Yang terlihat di sini adalah jiwa korsa karyawan PTPN dalam menghadapi ujian. Mereka tidak larut dalam kesedihan, namun fokus untuk berbenah dan pulih kembali. Semangat ini yang patut kita contoh bersama," tuturnya.

Boru nainggolan, salah seorang ibu rumah tangga yang telah menempati komplek perumahan tersebut sejak 2004 silam mengakui bahwa banjir yang terjadi di akhir Februari kemarin merupakan yang terparah selama ia di sana.

"Kami sempat mengungsi di masjid karena rumah kami tidak bisa di tempati. Meski begitu, kami semua tetap tenag dan tidak larut dalam kesedihan, karena perusahaan begitu peduli terhadap kita semua," ujar wanita paruh baya itu.

Intensitas hujan tinggi menyebabkan lima daerah di Riau terdampak banjir. Selain Rokan Hulu, banjir juga terjadi di Pekanbaru, Kampar, Kuantan Singingi (Kuansing), dan Pelalawan.

Kepala Badan Kepala Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan Damkar) Riau M Edy Afrizal mengatakan banjir di sejumlah daerah selain disebabkan melubernya permukaan air sungai, juga disebabkan pembukaan pintu air di waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang serta kiriman dari provinsi tetangga. Akibatnya banjir pada sejumlah kecamatan di sekitar waduk dan aliran sungat semakin parah.

"Untuk Rohul selain akibat instensitas hujan tinggi, juga ditambah air kiriman dari Pasaman Sumatra Barat dan Padang Lawas Sumatra Utara (Sumut) yang secara geografis lebih tinggi. Sehingga menyebabkan melubernya air Sungai Rokan," kata dia.