Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Kota Administrasi Jakarta Selatan menyiapkan pasar murah menjelang Ramadhan 1446 Hijriah untuk memastikan stok bahan pangan tersedia bagi masyarakat.
"Kami mengadakan bazar atau pasar murah menjelang bulan Ramadhan untuk membantu masyarakat mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau," kata Kepala Seksi Koperasi dan UKM Suku Dinas (Sudin) PPKUKM Jakarta Selatan, Edi Margono saat dihubungi di Jakarta, Senin.
Edi mengatakan nantinya harga di pasar murah diupayakan tak jauh dari harga yang ada di pasaran agar bisa mudah dijangkau masyarakat.
Dia berharap program ini berkelanjutan demi bisa memberdayakan pedagang UMKM dan koperasi terutama pada penjualan sembako.
Program ini juga menjadi peluang bagi UMKM dan koperasi untuk meningkatkan penjualan produk mereka, baik sembako, makanan khas Ramadhan maupun produk lainnya.
Pada 2025 ini, pihaknya juga akan memperluas jaringan kemitraan dengan berbagai perusahaan swasta, BUMN maupun perusahaan rintisan (startup) dalam berbagai bidang.
"Berbagai bidang itu seperti program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR), pelatihan UMKM, penyediaan modal usaha hingga distribusi produk UMKM ke ritel moderen atau platform digital," ujarnya.
Ke depannya, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan juga merapikan dan mempercantik area Pedagang Kaki Lima (PKL) dengan konsep beautifikasi.
Diharapkan dengan adanya beautifikasi mampu menciptakan lingkungan yang lebih tertata, bersih dan nyaman bagi pedagang serta pembeli.
"Upaya ini dapat mencakup penggunaan tenda atau gerobak seragam, zona PKL tematik, serta integrasi dengan ruang terbuka hijau dan fasilitas umum lainnya," ujarnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprediksi saat Ramadhan dan Idul Fitri 1446 Hijriah daging sapi merupakan komoditas yang mengalami peningkatan permintaan paling tinggi di masyarakat, yakni mencapai 17,38 persen dari kebutuhan normal.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati mengatakan permintaan komoditas ini naik sebanyak 1.028 ton dari kebutuhan normal 5.901 ton per bulan.