Kementerian Agama upayakan penambahan jumlah petugas haji Indonesia

id Berita hari ini, berita riau terbaru, berita riau antara,Haji

Kementerian Agama upayakan penambahan jumlah petugas haji Indonesia

Arsip foto - Menteri Agama Nasaruddin Umar menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan rapat koordinasi dengan Mensesneg dan Seskab di Istana Negara, Jakarta, Jumat (27/12/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.)

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) terus mengupayakan penambahan jumlah petugas haji asal Indonesia melalui langkah negosiasi dengan Pemerintah Arab Saudi.

"Mudah-mudahan kita diberikan kesempatan dan berhasil bernegosiasi terkait dengan petugas ini," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief dalam Rapat Dengar Pendapat seputar Haji 2025 yang digelar oleh Panitia Kerja (Panja) Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 Hijriah/2025 Masehi Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.

Menurut Hilman, upaya penambahan jumlah petugas haji itu perlu dilakukan karena idealnya jamaah haji Indonesia membutuhkan sebanyak 4.200 petugas haji seperti pada Haji 2024.

"Jumlah tersebut belum mencapai tahap ideal kita yang biasanya sampai 4.200 petugas," kata dia.

Sebelumnya pada Senin (30/12) dalam rapat bersama Komisi VIII DPR RI, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar telah menyampaikan bahwa pihaknya akan terus mengupayakan penambahan jumlah kuota petugas haji seperti tahun-tahun sebelumnya, mengingat jumlah jamaah haji yang harus dilayani sebanyak 221 ribu orang.

"Jumlah tersebut -kuota petugas haji- itu belum mencapai tahap ideal mengingat jamaah haji yang harus dilayani sebanyak 221.000 orang. Karena itu kami akan terus berupaya agar mendapatkan tambahan kuota petugas sebagaimana tahun-tahun sebelumnya," kata Nasaruddin Umar.

Dikatakannya, pertimbangannya rata-rata jamaah haji Indonesia yang sudah tua sehingga memerlukan pendampingan dalam menjalankan ibadah haji.

Menurut dia, pendampingan paling tepat adalah petugas dari Indonesia karena persamaan bahasa dan mengetahui riwayat penyakit para jamaah haji.

"Yang paling efektif dan paling tepat mendampingi mereka adalah tentu pendampingan dari Indonesia karena bahasanya sama, mungkin juga riwayat penyakit juga tahu dan sebetulnya juga membantu Saudi Arabia sendiri karena makin banyak pendampingan kami, itu otomatis akan mengurangi beban petugas Saudi Arabia sendiri," kata Nasaruddin Umar.

Baca juga: Badan Penyelenggara Haji sebut penurunan biaya haji didiskusikan dengan DPR siang ini

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto inginkan pelaksanaan haji lebih berkualitas dan murah