Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG

id Berita hari ini, berita riau antara, berita riau terbaru, Menlu

Indonesia komitmen perkuat kerja sama strategis dengan negara-negara MSG

Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir (kiri) bersama Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape (kanan) di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri MSG, Jumat (29/11/2024). (ANTARA FOTO/HO-Kemlu RI)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengelar serangkaian pertemuan bilateral dengan Papua Nugini, Fiji, Vanuatu dan Direktur Jenderal Melanesian Spearhead Group (MSG) di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri MSG pada Jumat.

"Pertemuan ini bertujuan untuk menegaskan komitmen Presiden Prabowo dalam mempererat hubungan dengan negara-negara MSG melalui program kerja sama konkret yang menjawab kebutuhan pembangunan masyarakat kawasan Pasifik", kata Arrmanatha.

Melalui siaran pers Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Sabtu, Wamen mengatakan hal itu sebagai tindak lanjut dari pertemuan Presiden Prabowo dengan Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai, dan Perdana Menteri Kepulauan Solomon, Jeremiah Manele, saat pelantikan Presiden RI pada Oktober lalu di Jakarta.

Fokus kerja sama yang dibahas meliputi bidang pembangunan, kesehatan, pendidikan serta mitigasi dampak perubahan iklim.

Secara khusus, dalam diskusi Wamenlu dengan Menteri luar negeri Papua Nugini, Elias Wongehu, ditekankan pentingnya menjajaki peluang akses pasar yang lebih luas untuk eskpor produk unggulan seperti vanili dan kakao.

Kedua pihak juga sepakat untuk mempercepat pelaksanaan studi kelayakan bersama guna meningkatkan volume perdagangan.

Sementara itu, dalam pertemuan dengan Utusan Khusus PM Fiji, Ratu Inoke Kubuabola, Arrmanatha menyoroti momentum peringatan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Fiji.

Komitmen untuk memperkuat kerja sama pembangunan dan ekonomi juga menjadi fokus, termasuk penyelesaian Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) kedua negara.

Selama di Port Vila, Arrmanatha juga bertemu Menteri Kesehatan Barthelemy Marcellino, Menteri Pendidikan Johnson Simil dan Menteri Pertanian Jotham Napat.

Secara umum, Vanuatu mengapresiasi penerimaan yang positif terhadap kunjungan PM Charlot Salwai ke Jakarta dan kunjungan Kapal Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo ke Port Vila pada awal November.

Misi kapal rumah sakit Angkatan Laut Indonesia itu dianggap sangat berhasil dan bermanfaat karena telah memberikan layanan kesehatan kepada lebih dari 335 warga Vanuatu serta bantuan obat-obatan kepada pemerintah Vanuatu, seperti dikutip dari keterangan tersebut.

Menurutnya, inisiatif tersebut sekaligus menunjukkan dedikasi Indonesia untuk menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat di kawasan.

Wamenlu juga kembali menegaskan komitmen Pemerintahan Prabowo untuk meningkatkan kerja sama RI-Vanuatu dalam berbagai bidang prioritas seperti penguatan sistem kesehatan, pendidikan dan penegakan hukum di Vanuatu serta peningkatan kerja sama ekonomi.

Terakhir, pada pertemuan dengan Dirjen MSG, Leonard Louma, Arrmanatha kembali menyampaikan komitmen Indonesia untuk penguatan kapasitas staf Sekretariat MSG, termasuk melatih mereka di Indonesia dan menjajaki peluang kerja sama dengan ASEAN.

"Kolaborasi yang diusulkan mencakup pelatihan diplomasi, program adaptasi perubahan iklim, serta budidaya rumput laut dan ikan nila, guna memberikan manfaat langsung bagi masyarakat negara-negara MSG", katanya.

Sebagai negara kepulauan, Indonesia dan negara-negara MSG menghadapi tantangan yang sama, khususnya dampak perubahan iklim dan kenaikan permukaan laut. Indonesia juga merupakan negara dengan jumlah penduduk Melanesia terbesar, yakni hingga 11 juta orang.

Untuk itu, melalui dialog strategis dan langkah konkret, Indonesia terus mengukuhkan perannya sebagai mitra utama negara-negara MSG yang fokus dalam memajukan kerja sama yang dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat di sub-kawasan.

Wamen berharap rangkaian pertemuan tersebut dapat membuka jalan bagi tercapainya hasil konkret menjelang rencana kunjungan Menteri Luar Negeri RI ke kawasan Pasifik pada awal tahun depan.