Pekanbaru, (Antarariau.com) - Lembaga Pemasyarakatan Bangkinang di Kabupaten Kampar, Riau, terus melakukan pembersihan peredaran narkoba di dalam penjara yang melibatkan narapidana hingga diduga turut melibatkan pegawai lembaga itu.
"Sudah banyak staf saya yang pindah tugas karena mereka mengonsumsi narkoba," kata Kepala Lapas Bangkinang, Agus Pritianto, Sabtu.
Khusus untuk warga binaan, ia mengatakan Lapas memiliki program pembekalan agama yang melatih khusus para napi layaknya seorang santri di pondok pesantren. Kegiatan itu makin aktif saat bulan suci Ramadhan, dengan turut mendatangkan ustadz dan dosen dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Qasim, Pekanbaru.
Dari 597 napi, termasuk anak dan wanita yang menjadi warga binaan di Lapas Bangkinang, sebanyak 55 orang berhasil menjadi santri napi.
"Pembekalan secara mental dan rohani ini kita lakukan secara rutin. Selama Ramadhan ini lebih diintensifkan," katanya.
Sedangkan, untuk napi yang beragama Nasrani walau jumlahnya sedikit, pihak Lapas membuatkan gereja yang jaraknya dekat dengan masjid. Para napi muslim juga saling membantu membuat gereja bernama "Geraja Okumene" itu, yang rutin menghadirkan pendeta setiap hari Selasa.
Kemudian, secara internal, Agus mengatakan juga menggembleng para stafnya sendiri karena tak ingin hanya membuat program ke warga binaan tanpa melakukan "pembersihan" di internalnya. Ia mengakui selama ini ada oknum di Lapas juga ikut terlibat dalam pusaran pengedaran narkoba di Lapas, demi dapat imbalan uang dari para napi.
Bahkan, ia mengatakan secara pribadi membeli alat tes urine untuk diuji kepada para stafnya dan juga turut bekerja sama dengan BNN Kabupaten Kampar untuk melakukan tes urine.
Dari hasil tes urine itu, Agus mengakui stafnya ada yang menggunakan narkoba. "Tahap awal disuruh membuat surat perjanjian agar tak mengulangi perbuatan tersebut. Tapi kalau beberapa bulan kemudian ternyata hasil urine masih positif menggunakan narkoba, maka akan ada sanksi tegas," katanya.
Agus mengakui untuk memberantas peredaran narkoba di dalam Lapas memang tak mudah. Bahkan, ia mengaku mendapat tekanan dari internal Lapas, dan tekanan dari luar berupa teror ancaman pembunuhan lewat telepon seluler yang diduga berasal dari para mafia narkoba yang kesulitan untuk menembus Lapas.
"Yang penting kehadiran saya di sini, bekerja semaksimal mungkin membendung itu semua, walau banyak resiko dan fitnah yang saya terima," kata Agus.
Berita Lainnya
Kakanwil Kemenkumham Riau resmikan sarana Asimilasi dan Edukasi Lapas Bangkinang
11 September 2023 14:48 WIB
KPK jebloskan mantan Manajer WIKA terkait korupsi proyek Jembatan Bangkinang ke Lapas
30 July 2021 11:38 WIB
Pengiriman 12 Kg sabu dan 10.000 ekstasi dikendalikan dari Lapas Bangkinang
20 September 2019 11:29 WIB
Petugas sita enam paket sabu-sabu di Lapas Bangkinang
24 January 2019 9:43 WIB
4 Napi di Lapas Bangkinang Tertangkap Sedang Nyabu, Digelandang lagi ke Polres
29 May 2018 15:00 WIB
Kak Eva Lantik Kamabigus Lapas Bangkinang
09 March 2018 14:20 WIB
Diamankan 1Kg Sabu dari Sindikat yang Dikendalikan oleh 2 Napi Lapas Bangkinang
01 March 2018 14:00 WIB
Bupati Kampar Siap Dukung Segala Program Lapas Bangkinang
02 November 2017 14:40 WIB