Pekanbaru (ANTARA) - Anggota DPD RIMuhammad Mursyidmelakukan kunjungan perdana ke dapil dalam masa tugasnya sebagai senator, Senin (11/11), dengan menyambangi penyelenggara Pemilu yaitu KPU dan Bawaslu Riau.
Kyai Mursyid pertama kali ke KPU Riau sekira pukul 10.00 WIB, disambut langsung oleh Ketua KPU Rusidi Rusdan beserta jajarannya. Kemudian menjelang siang Kyai Mursyid langsung bergerak ke Bawaslu Riau dan disambut langsung oleh Anggota Bawaslu Riau Indra Khalid Nasution.
Ketua KPU Riau Rusidi Rusdan mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kyai Mursyid ke KPU Riau. Kata Rusidi, ini adalah kedatangan perdana anggota DPR atau DPD RI ke KPU Riau.
"Kita sangat senang sekali karena ini kunjungan pertama pejabat pusat DPD RI Muhammad Mursyid ke KPU Riau. Kita berharap agar sinergitas DPD dan KPU dapat terjalin dengan baik," kata Rusidi Rusdan.
Dalam pertemuan itu Rusidi Rusdan agar Kyai Mursyid menyampaikan aspirasi agar KPU tidak jadi lembaga Ad hoc se Indonesia.
Hal senada juga disampaikan oleh anggota Bawaslu Riau, Indra Khalid Nasution, yang menyampaikan bahwa apa yang telah dilakukan oleh pendahulu untuk menjadikan KPU dan Bawaslu daerah se-Indonesia menjadi lembaga permanen sudah tepat. Tidak tepat lagi apa yang telah dibuat itu kembali ke model semula.
"Sudah banyak sumber daya yang kita habiskan sehingga lembaga ini bisa seperti ini. Tak mungkin lagi kita tarik ke belakang. Maka wacana kembali menjadikan KPU/Bawaslu sebagai lembaga ad hoc tidak usah ditanggapi atau dibicarakan." kata Indra Khalid.
Menanggapi aspirasi itu Kyai Mursyid memahami apa yang dirasakan oleh komisioner dan staf lembaga penyelenggara pemilu. "Kita memahami suasana kebatinan saudara kita di KPU dan Bawaslu. Aspirasi ini bukan saja di Riau, hampir merata di Indonesia." terang pengasuh pesantren Khairul Ummah.
Kyai Mursyid nanti akan mencoba mengkomunikasikan hal ini ke pimpinan DPD RI dan sesama rekan Komite I DPD RI. Kemudian beliau juga akan mencoba membawa ke rekan-rekan anggota DPR RI di Komisi terkait.
"Nanti akan kita upayakan dengan akses dan kewenangan yang kita miliki. Mudah-mudahan aspirasi ini bisa dipertimbangkan." tutupnya.