Pekanbaru (ANTARA) - Bank Indonesia Provinsi Riau optimis ekonomi setempat akan tumbuh positif dan mencapai target penetapan awal tahun sebesar 4 persen pada akhir tahun ini.
Angka ini muncul melihat realisasi pertumbuhan ekonomi Riau hingga November 2024 sudah diangka 3,7 persen, demikian hal ini dikatakan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau Panji Achmad, saat Bincang Ekonomi dan Diseminasi Dukung Akselerasi Ekonomi Riau (Bedelau) di Pekanbaru, Kamis.
Kepala BI Riau menyebutkan, pemerintah daerah dan instansi vertikal serta pelaku usaha telah mendorong perekonomian Riau tetap tumbuh positif pada triwulan II/2024. Sedangkan ekonomi Riau pada triwulan III/2024 tercatat tumbuh sebesar 3,70 persen (yoy), lebih tinggi dari realisasi triwulan yang sama tahun 2023 hanya sebesar 3,42 persen (yoy).
Pencapaian pertumbuhan ekonomi Riau terutama ditopang oleh permintaan domestik yang tetap kuat. Daya beli masyarakat Riau relatif terjaga didukung oleh harga komoditas sawit yang meningkat. Momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan liburan sekolah juga turut mendorong aktivitas konsumsi rumah tangga pada triwulan II/2024.
"Pencapaian ini menjadikan Riau sebagai provinsi dengan PDRB terbesar kedua di luar Jawa, dengan kontribusi sebesar 4,99 persen terhadap total PDRB se-nasional," tegasnya.
Faktor lain yang menyebabkan,sisi permintaan eksternal terpantau masih melemah yang tercermin dari kinerja ekspor luar negeri yang masih terkontraksi pada triwulan terlapor.
Untuk itu, perekonomian Riau telah menjadi magnet bagi investor dalam dan luar negeri. Pada semester I/2024, investasi yang ditanamkan di Riau, baik yang bersifat modal asing maupun dalam negeri mencapai Rp53,1 triliun, meningkat 8,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Aktivitas tersebut telah memberikan ruang baru bagi 60.515 tenaga kerja dan sekaligus menjadikan Riau sebagai provinsi dengan investasi terbesar ke-6 secara nasional.
Dari sisi lapangan usaha, output sektor ekonomi Riau mencatatkan kinerja yang baik, terutama pada komoditas pulp dan kertas. Di sektor hulu, peningkatan produksi hasil hutan mendorong peningkatan kinerja subsektor kehutanan. Di sektor hilir, ekspansi yang dilakukan oleh korporasi pulp dan kertas mendorong kinerja industri kertas. Hal ini juga tercermin dari peningkatan volume ekspor komoditas kertas.
"Dengan perkembangan perekonomian tersebut,industri perbankan mampu memberikan kredit dan pembiayaan sebesar Rp154,20 triliun atau tumbuh 12,62 persen (yoy) hingga Agustus 2024," tutupnya.
Berita Lainnya
PPN 12 persen, kebijakan paket stimulus dan dampak terhadap ekonomi
19 December 2024 15:53 WIB
Presiden Prabowo bertemu PM Pakistan bahas kerja sama ekonomi dan perdagangan
19 December 2024 12:05 WIB
Wamendagri Bima Arya minta Pemda tingkatkan PAD untuk dorong pertumbuhan ekonomi
14 December 2024 13:34 WIB
Pertumbuhan ekonomi Jerman diprediksi akan tetap lemah pada 2025
13 December 2024 17:07 WIB
Ketua MPR sebut Prabowo Subianto bertekad bangun sektor ekonomi kerakyatan
12 December 2024 11:17 WIB
Airlangga sebut HARBOLNAS 2024 mampu dongkrak ekonomi digital Indonesia
07 December 2024 16:32 WIB
Jurnalis Riau bahas kecerdasan buatan untuk bantu menulis berita ekonomi
06 December 2024 20:26 WIB
Airlangga sebut inflasi dan pertumbuhan ekonomi landasan UMP 6,5 persen
02 December 2024 14:14 WIB