Jakarta (ANTARA) - Penyakit jantung, yang selama ini lebih identik dengan kelompok usia lanjut, kini menjadi ancaman serius bagi generasi muda.
Data terbaru menunjukkan peningkatan signifikan kasus penyakit jantung di kalangan usia produktif, memicu keprihatinan berbagai pihak.
Berdasarkan laporan BPJS Kesehatan, biaya perawatan penyakit jantung di Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan, yakni Rp17,62 triliun.
"Tren peningkatan kasus penyakit jantung di kelompok usia muda ini sangat memprihatinkan," ujar dr Wanto, M.Kes, Direktur RS Charitas Hospital KM 7 dalam siaran pers pada Rabu.
Lebih mengejutkan lagi, hampir seperempat kasus jantung koroner terjadi pada usia di bawah 35 tahun.
Peningkatan kasus penyakit jantung pada usia muda ini tidak terlepas dari gaya hidup modern yang kurang sehat. Kurangnya aktivitas fisik, pola makan yang buruk, dan stres menjadi faktor pemicu utama.
"Pasien sering datang dalam kondisi kritis karena tidak menyadari pentingnya pola hidup sehat."
Untuk mencegah terjadinya komplikasi yang lebih serius, para ahli kesehatan menyarankan agar masyarakat, terutama generasi muda, melakukan skrining kesehatan secara rutin.
Skrining dini dapat membantu mendeteksi penyakit jantung pada tahap awal, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif.
"Skrining secara keseluruhan, termasuk kolesterol, sangat penting untuk menghindari komplikasi lebih lanjut," kata dr Ripka Renaldi, M.M., MARS, Wakil Direktur Medis & Penunjang Medis RS Charitas Hospital KM 7.
Sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan kesehatan preventif, PT Dexa Medica melalui inisiatif '"Cek Segitiga" menggelar rangkaian skrining gratis di berbagai kota. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan jantung dan mendeteksi dini penyakit kardiovaskular.
"Kami mengajak masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat salah satunya melalui skrining kesehatan," ujar V Hery Sutanto, Presiden Direktur PT Dexa Medica. "Hal ini sesuai dengan landasan Expertise for The Promotion of Health."
Untuk menurunkan angka prevalensi penyakit jantung di kalangan usia muda, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, serta masyarakat.
Dengan menerapkan pola hidup sehat dan melakukan skrining kesehatan secara rutin, diharapkan beban penyakit jantung di Indonesia dapat ditekan.
Baca juga: Berikut penyebab masalah jantung yang lebih banyak ditemukan pada orang muda
Baca juga: Dokter: Perhatikan denyut nadi saat berolahraga untuk cegah serangan jantung
Berita Lainnya
Dokter menekankan pentingnya untuk mewaspadai sakit kepala hebat
18 December 2024 16:37 WIB
Indonesia Masters 2025 jadi panggung turnamen terakhir The Daddies
18 December 2024 16:28 WIB
Menko Pangan: Eselon I Kemenko Pangan harus fokus pada percepatan swasembada pangan
18 December 2024 16:13 WIB
ASEAN, GCC berupaya perkuat hubungan kerja sama kedua kawasan
18 December 2024 15:57 WIB
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
18 December 2024 15:51 WIB
Pertamina berencana akan olah minyak goreng bekas jadi bahan bakar pesawat
18 December 2024 15:12 WIB
Dukung ketahanan pangan, PTPN rilis varietas kultur jaringan kelapa sawit berpotensi CPO tinggi
18 December 2024 15:00 WIB
Tindakan operasi batu kantong empedu bisa cegah komplikasi lebih berat
18 December 2024 14:41 WIB