Pekanbaru, (Antarariau.com) - Ratusan jiwa dari puluhan keluarga korban angin puting beliung di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, mengeluhkan kurangnya perhatian pemerintah setempat.
"Bantuan yang kami terima juga sangat sedikit dan tidak berarti banyak," kata Nelson, seorang kepala keluarga yang menjadi korban bencana itu, Senin siang.
Kejadian "puting beliung" itu sejak Sebtu (14/6), tapi sampai Senin pagi (16/6) hanya Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indragiri Hilir yang sampai ke lokasi dan itupun hanya untuk menyerahkan bantuan pemerintah dan kemudian langsung kembali ke Tembilahan, katanya.
"Mereka tidak tahu atau tidak mengerti, jika kami sebenarnya masih memerlukan arahan dan pimpinan dalam mengatur suasana yang tidak menentu seperti tempat tinggal sementara," katanya.
Angin puting beliung sebelumnya menerjang sedikitnya 78 rumah di Desa Bekawan, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau, Sabtu (14/6).
Kejadiannya tidak diduga-duga. Dari 78 rumah itu, sebagian ada yang mengalami rusak berat hingga tidak bisa ditempati lagi.
Menurut informasi dari sejumlah warga, angin puting beliung menerjang pada pagi hari sekitar pukul 07.30 WIB. Kejadian itu, bertepatan dengan perayaan puncak hari jadi Kabupaten Indragiri Hilir ke 49 tahun.
Sekitar 96 keluarga di empat wilayah Rukun Tetangga (RT) Desa Bekawan, Kecamatan Mandah rumahnya ambruk dan porak poranda dihantam angin puting beliung.
Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir juga telah menyerahkan bantuan kepada para korban "puting beliung" yang diserahkan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yusfik.
Bantuan itu berupa peralatan dapur, selimut dan bahan makanan serta beberapa item obat-obatan.