Washington (ANTARA) - Senator Bernie Sanders mengatakan pada Rabu (18/9) bahwa ia akan mengajukan undang-undang pekan depan untuk memblokir penjualan senjata serbu Amerika Serikat (AS) kepada Israel.
"Memberikan lebih banyak senjata serang untuk melanjutkan perang yang menghancurkan itu akan melanggar hukum AS dan hukum internasional," kata Sanders di hadapan Senat.
Undang-undang tersebut, Joint Resolutions of Disapproval (JRD), merupakan satu-satunya mekanisme yang tersedia bagi Kongres untuk mencegah penjualan senjata agar tidak terus berlanjut, ujarnya.
Sanders menyatakan bahwa penjualan senjata ini "akan memberikan penghargaan" kepada "pemerintahan ekstremis" Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, meskipun terus menyebabkan kehancuran besar di Gaza, merusak prospek kesepakatan gencatan senjata yang akan menjamin pembebasan para sandera, serta memajukan upaya ilegalnya untuk mencaplok Tepi Barat.
Mendesak Kongres untuk menyelamatkan nyawa, menegakkan hukum AS dan internasional, serta membela kepentingan AS, Sanders mengatakan: "Kita harus mengakhiri keterlibatan kita dalam kampanye militer Israel yang ilegal dan tanpa pandang bulu, yang telah menyebabkan kematian dan penderitaan massal di kalangan warga sipil."
Sanders juga mencatat bahwa pemerintahan Biden menyetujui serangkaian penjualan senjata kepada Israel pada Agustus, dengan total lebih dari 20 miliar dolar AS (sekitar Rp30,6 triliun), yang mencakup beberapa sistem yang secara langsung terkait dengan puluhan ribu kematian warga sipil di Gaza.
Ekspor senjata tersebut akan melanggar kriteria yang ditetapkan dalam Foreign Assistance Act tahun 1961 dan Arms Export Control Act (AECA), tambahnya.
"Tragisnya, dan secara ilegal, banyak dari kehancuran di Gaza dilakukan dengan peralatan militer yang disediakan oleh AS," ujarnya.
Israel terus melancarkan serangan brutal di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera.
Hampir 41.300 korban, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah tewas dan lebih dari 95.500 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Serangan Israel telah membuat hampir seluruh populasi wilayah tersebut mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung, yang menyebabkan kekurangan parah makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Israel menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza di Mahkamah Internasional.
Baca juga: WHO kutuk ulah militer Israel tembaki konvoi tim kesehatan PBB di Jalur Gaza
Baca juga: Mesir: Perundingan gencatan senjata untuk Gaza di Qatar memberi harapan
Sumber: Anadolu
Berita Lainnya
Presiden Jokowi enggan putuskan hal strategis jelang purna tugas
03 October 2024 17:04 WIB
Menlu Retno Marsudi sebut sedikitnya 20 WNI sudah dievakuasi dari Lebanon
03 October 2024 16:47 WIB
Pembalap Yamaha Quartararo sebut timnya alami peningkatan jelang MotoGP Jepang
03 October 2024 16:39 WIB
Mitra pendukung payroll system, BRK Syariah terima penghargaan dari Baznas Riau
03 October 2024 16:28 WIB
Band rumahsakit gelar tur pertunjukan untuk rayakan 30 tahun karier
03 October 2024 16:19 WIB
Utusan China untuk PBB desak aksi untuk redam ketegangan Lebanon-Israel
03 October 2024 16:01 WIB
Bulog dukung penggunaan teknologi untuk bangun pertanian berkelanjutan
03 October 2024 15:43 WIB
Anak-anak Afghanistan bekerja keras di tempat pembakaran batu bata
03 October 2024 15:20 WIB