Bangkinang Kota, (Antarariau.com) - Bupati Kampar H Jefry Noer menyampaikan kekecewaannya terhadap laporan camat tentang zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh yang diperoleh dari kepala desa di daerah itu yang tidak terangkum sempurna sehingga perlu dilakukan rapat rutin bersama seluruh kades.
Menurutnya kekeliruan itu terletak pada camat selaku perpanjangan tangan pemerintah Kabupaten Kampar, " Ini buktinya camat dan kepala desa tidak adanya jalinana komunikasi yang baik, camat tidak disegani, kurang melakukan pendelegasian tugas kepada bawahan dengan maksimal, kurangnya menjalin silaturhmi dengan baik dan ketegasan terhadap kades, mestinya camat disegani oleh para kades dan masyarakat," kata Bupati saat memimpin rapat Evaluasi pelaksanaan Program Zero Kemiskinan, Pengangguran dan Rumah-rumah Kumuh di Ruang Rapat lantai III, Jumat (30/5).
Ia katakan, angka kemiskinan yang dilaporkan para camat di wilayah masing-masing saja masih amburadul, ini tandanya kades yang menjadi ujung tombak dimasyarakat tersebut kurang menghargai para Camat. Apabila para kades tidak takut atau segan sama camat, bagaimana kita akan mengentaskan kemiskinan, pengangguran dan rumah-rumah kumuh, sebab ujung tombak pemerintahan di desa adalah seorang kepala desa yang dipercaya masyarakat memimpin disuatu desa tersebut.
Dikatakan Jefry, agar Camat disegani para kades minimal setiap bulan buat rapat rutin dengan secara bergiliiran disetiap desa untuk meminta laporan terhadap apa kendala atau hal-hal yang dirasa meti perlu bantuan para camat, kemudian apabila kades tidak hadir pada pertemuan yang dianggap penting untuk kemajuan masyarakat tanpa alasan, maka perlu dipanggil dan buat peringatan dan jika tetap tidak datang laporkan kepada Bupati, selanjutnya akan diturunkan tim insfektorat.
"Kalau tidak dijalankan sedemikian makanya saat ini banyak para kades yang kerjanya berjudi, main-main ke pekanbaru serta. Untuk mewujutkan lima pilar pembangunan kabupaten Kampar seorang kades saat ini mesti kades-kades yang tangguh," ujarnya.
Kades mestinya menjadi contoh bagi masyarakat, sebelumnya kades juga diberikan pelatihan P4S dan pinjaman, dengan demikian bukan artinya kades jadi petani tetapi kades manjadi manager yang tugasnya terhadap usaha tersebut adalah mengontrol saja agar nantinya masyarakat bisa mencontoh kadesnya.
Kemudian kepada para Kepala Dinas yang terlibat dalam Tim Zero untuk juga aturun langsung ke masyarakat untuk meninjau usaha yang laksaanakan oleh para petani, lihat langsung apa kendala-kendala yang menjadi penghalang kemajuan usaha bagi masyarakat. Kadis juga bantu masyarakat untuk membantu mereka mempromosikan kepada Bank-bank yang ada di Kampar untuk membantu dan kerjasama.
Saat ini memang berat untuk mewujudkan semua ini, mulai dari Bupati, Kadis, Camat kita tidak bisa tidur lagi kita mesti berlari kencang dengan kecepatan diatas 150 km/jam. Untuk itu para Kadis dan Camat 70% keliling diwilayahnya maing-masing untuk melihat kedadaan masyarakat diwilayahnya, Maka sampai saat ini apabila ada para Kadis serta Camat yang merasa tidak sanggup melaksnakan tugas dan fungsinya dengan baik segera mengundurkan diri. (Adv)
Jefry Tatar Camat Terkait Data Kemiskinan
