Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menargetkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada atau Indonesia Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA) bisa selesai pada akhir tahun ini.
"Mudah-mudahan akhir tahun bisa selesai," ujar Zulkifli Hasan di Jakarta, Rabu.
Diplomasi perdagangan ICA-CEPA dinilai penting dalam rangka untuk dapat mempermudah pelaku usaha dan industri nasional, seperti industri baja dalam melakukan ekspor.
"Oleh karena itu diplomasi-diplomasi ini penting agar usaha saudara bisa tembus. Itulah dukungan pemerintah agar sektor ini yang sudah begitu memberikan andil besar untuk membuat surplus ekspor kita tambah besar, tambah maju, dan tambah kuat," kata Zulkifli Hasan.
Sebagai informasi, ICA-CEPA merupakan perjanjian dagang pertama Indonesia dengan kawasan Amerika Utara yang dapat membuka akses pasar dan rantai pasok di kawasan tersebut serta meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Kanada.
Indonesia mendukung komitmen akselerasi perundingan ICA-CEPA dan menyepakati target penyelesaian di akhir tahun 2024. Penyelesaian ICA-CEPA dapat meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia-Kanada.
Indonesia dan Kanada membahas 20 isu runding dan satu diskusi ahli untuk isu Badan Usaha Milik Negara, dalam putaran kedelapan perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) yang berlangsung di Ottawa, Kanada.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan, Indonesia mendorong para ketua isu runding untuk mengintensifkan komunikasi dan dapat bersikap pragmatis sehingga seluruh isu runding dapat terselesaikan.
Selain membahas isu, diselenggarakan juga untuk pertama kalinya diskusi pembentukan Dialog Mineral Kritis. Diskusi tersebut menandai wujud nyata kerja sama strategis antara Indonesia dan Kanada sebagai negara produsen mineral kritis berpengaruh di dunia.
Kemendag mencatat, total perdagangan Indonesia-Kanada periode Januari-April 2024 mencapai 1,1 miliar dolar AS. Pada periode tersebut, ekspor Indonesia ke Kanada tercatat sebesar 466 juta dolar AS, sedangkan impor Indonesia dari Kanada 655 juta dolar AS.
Sementara itu, komoditas ekspor andalan Indonesia ke Kanada pada 2023 adalah perlengkapan telepon, hasil produksi atau limbah, karet alam, aksesori, dan koper. Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Kanada yaitu gandum, pupuk, kedelai, dan serbuk kayu.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan tegaskan semua negara boleh menerapkan bea masuk pengamanan
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan usulkan HET MinyaKita naik menjadi Rp15.700 per liter
Berita Lainnya
Balai Taman Nasional Gunung Rinjani kenakan tarif penggunaan drone bagi wisatawan
18 September 2024 17:01 WIB
Korut modifikasi pesawat Rusia untuk bangun pesawat peringatan awal udara
18 September 2024 16:37 WIB
Nilai tukar rupiah stagnan setelah BI turunkan suku bunga BI-Rate
18 September 2024 16:26 WIB
BPBD Jawa Barat catat 700 rumah rusak terdampak gempa magnitudo 5.0 di Bandung
18 September 2024 15:51 WIB
Ikut Rakor bersama Bawaslu, Pj Gubernur Rahman Hadi tegaskan ASN netral pilkada Riau
18 September 2024 15:30 WIB
PTPN IV Regional III dinobatkan sebagai The Best Digital Agroindustry Transformation in Riau Province
18 September 2024 15:26 WIB
BPBD Jabar sebut 20 orang alami luka akibat gempa Bandung Rabu pagi
18 September 2024 15:21 WIB
WHO kutuk ulah militer Israel tembaki konvoi tim kesehatan PBB di Jalur Gaza
18 September 2024 15:09 WIB