GALERI FOTO - Menyaksikan keunikan Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapai

id galeri,galeri foto,bakar tongkang,pemprov riau

GALERI FOTO - Menyaksikan keunikan Festival Bakar Tongkang di Bagansiapiapai

Sejumlah warga keturunan etnis Tionghoa menghadiri prosesi ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)

Pekanbaru (ANTARA) - Puncak Festival Bakar Tongkang sukses digelar di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau, pada Sabtu (22/6/2024). Gelaran pariwisata nasional ini berhasil menyedot puluhan ribu wisatawan lokal dan wisatawan mancanegara. Sejumlah pejabat pun turut hadir dalam acara meriah tersebut.

Beragam pertunjukan bisa disaksikan di ajang ini, seperti Festival Ekonomi Kreatif dan Bazar UMKM yang digelar Dinas Pariwisata Provinsi Riau. Selain itu, ada arak-arakan dan atraksi Tatung di Jalan Klenteng hingga Jalan Perniagaan, Bagansiapiapi.

Tatung adalah satu di antara atraksi yang menarik perhatian pada acara Ritual Bakar Tongkang. Istilah Tatung ini dipergunakan sebagai simbol pada orang yang kebal yang tubuhnya dirasuki Dewa-Dewi atau roh leluhur sesuai kepercayaan.

Warga Tionghoa di Bagansiapiapi mempercayai saat Tatung mulai beraksi, tubuh mereka akan ‘dipinjam’ oleh dewa untuk dijadikan sebagai alat komunikasi atau perantara dengan masyarakat di sekitarnya.

Sejumlah warga keturunan etnis Tionghoa menunggu kedatangan tongkang dilokasi pembakaran yang dipercaya sebagai tempat etnis tersebut pertama kali tiba di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)


"Tatung ini salah satu yang menarik dalam perayaan Bakar Tongkang. Mereka yang sudah dimasuki tatung atau roh nenek moyang akan kebal, itulah dia ditusuk juga tak apa-apa. Tatung hadir ketika proses arak-arakan. Biasanya, Tatung didampingi peserta arak-arakan yang datang dari sejumlah klenteng," kata Richard, warga Tionghoa Bagansiapiapi.

Mulai dari Jalan Klenteng In Hock Kiong hingga Jalan Perniagaan, terlihat beberapa Tatung dan peserta arak-arakan mengenakan baju seragam khusus, coraknya didominasi warna merah, kuning dan hitam. Ketika Tatung beraksi, tatapan matanya kosong. Mulutnya komat-kamit membacakan mantra. Jiwanya seperti dirasuki roh.

Tatung sedang beraksi dalam festival Bakar Tongkang. (ANTARA/HO-Pemprov Riau)


Peserta arak-arakan yang mendampingi Tatung berbaris membawa aksesoris pawai, yakni puluhan bendera, barongsai, dan alat musik pukul. Mereka berteriak-teriak melontarkan kalimat berbahasa Tionghoa. Sembari berjalan menuju lokasi pembakaran replika tongkang, atraksi ini kerap dilakukan oleh setiap peserta.

Wisatawan dari Singapura bernama Tony berujar, Festival Bakar Tongkang merupakan acara yang selalu dinantikan oleh warga keturunan Tionghoa Bagansiapiapi yang telah merantau.

Ia mengaku selalu hadir pulang kampung ketika iven ini diselenggarakan. Iven yang sarat budaya Tionghoa peranakan ini adalah acara yang dilakukan untuk memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke Bagansiapiapi pada tahun 1820 silam.

Sejumlah warga keturunan etnis Tionghoa memasang layar replika tongkang yang akan dibakar di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)


"Acara ini selalu ramai dikunjungi para perantau dan wisatawan dari luar provinsi Riau, bahkan dari luar negeri. Warga Tionghoa Bagansiapiapi yang telah merantau ke Jakarta, Medan, Malaysia Singapura, Vietnam, Tiongkok, Australia, hingga Amerika datang saat Ritual Bakar Tongkang," ucap Tony.

Bahkan, kata dia, para perantau di luar negeri sering mengajak warga negara di tempatnya merantau untuk ikut datang menyaksikan ritual Bakar Tongkang. "Banyak orang Tionghoa yang bukan dari Bagansiapiapi di luar negeri penasaran ingin melihat Ritual Bakar Tongkang sehingga mereka beramai-ramai datang ke Bagansiapiapi," ungkapnya.

Sejumlah warga keturunan etnis Tionghoa mengikuti karnaval perayaan ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)


Tradisi Bakar Tongkang di Bagansiapiapi adalah tradisi masyarakat Tionghoa. Namun, seluruh masyarakat kini ikut merayakan sebagai tradisi budaya di Riau yang banyak menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri. Kebudayaan daerah lain seperti kuda lumping, reog, semua berbaur meramaikan tradisi Bakar Tongkang.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau Roni Rakhmat mengatakan kini iven Bakar Tongkang tidak lagi menjadi milik masyarakat Tionghoa di Bagansiapiapi saja namun merupakan simbol dan pesta budaya, bahkan sudah menjadi agenda wisata nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.

Sejumlah warga keturunan etnis Tionghoa mengarak replika tongkang menuju tempat pembakaran di Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)


"Dengan adanya prosesi event Bakar Tongkang ini diharapkan dapat menghidupkan sendi-sendi perekonomian rakyat, menggerakkan sektor pariwisata dan pendapatan asli daerah. Kemudian, mengangkat wisata budaya potensial Provinsi Riau dalam mensukseskan program Pemerintah di sektor Pariwisata Nasional," ujar Roni. (ADV)

Seorang tatung wanita melakukan ritual sebelum pembakaran tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). Ritual Bakar Tongkang yang dijadikan oleh pemerintah sebagai agenda kegiatan pariwisata nasional tersebut digelar setiap tahun untuk mengenang sejarah etnis Tionghoa pertama kali tiba di daerah itu. (ANTARA/Aswaddy Hamid)


Sejumlah warga keturunan etnis Tionghoa mengarak replika tongkang menuju tempat pembakaran di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). Ritual yang dijadikan oleh pemerintah sebagai agenda kegiatan pariwisata nasional tersebut digelar setiap tahun untuk mengenang sejarah etnis Tionghoa pertama kali tiba di daerah itu. (ANTARA/Aswaddy Hamid)
Seorang tatung wanita melakukan ritual sebelum pembakaran tongkang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir, Riau, Sabtu (22/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)
Sejumlah warga keturunan Tionghoa memukul genderang saat memperingati ulang tahun Dewa Ti Hu Ong Ya menjelang ritual Bakar Tongkang di Klenteng In Hok King Bagansiapiapi, Riau, Jumat (21/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)
Seorang warga keturunan Tionghoa menata kertas sembahyang saat memperingati ulang tahun Dewa Ti Hu Ong Ya menjelang ritual Bakar Tongkang di Klenteng In Hok King Bagansiapiapi, Riau, Jumat (21/6/2024). (ANTARA/Aswaddy Hamid)