Pekanbaru (ANTARA) - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) mendapatkan sorotan di Konferensi Green Building 2024, yang diselenggarakan pada Rabu (5/6) di Faculty of Civil Engineering & Architecture, University of Nis Serbia saat memaparkan inovasi dalam industri konstruksi berkelanjutan bersama 48 tim dari berbagai negara.
Berfokus pada pencapaian ilmiah dan praktis dalam arsitektur, perencanaan kota, dan pembangunan berkelanjutan, Konferensi Green Building 2024 diselenggarakan untuk mengurangi dampak keseluruhan, limbah, polusi, dan degradasi lingkungan. "Dalam kesempatan ini, HKI membawakan karya penulisan ilmiah bertajuk ‘The Potential of Carbon Reduction Using Hollow Bridge Pier with GR. 550 MPA Steel Earthquake Prone Region’ dan ‘Electrical Density Gauge (EDG) for Quick Quality Control Approach in Soil Compaction’,” ujar Direktur Utama HKI Aji Prasetyanti melalui pernyataannya yang diterima ANTARA, Rabu.
Dua karya ilmiah yang dipaparkan merupakan hasil riset dari Departemen Sistem dan Informasi Teknologi Hutama Karya, Departemen Teknik dan Desain HKI yang bekerjasama dengan akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Riset implementasi EDG telah digunakan di berbagai proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Sedangkan karya ilmiah mengenai pengurangan karbon dengan menggunakan hollow bridge pier masih dalam proses pengujian dan akan diimplementasi lebih lanjut.
"Penerapan EDG telah kita implementasikan di lima proyek JTTS karya HKI. Dua proyek yang sudah selesai yaitu Jalan Tol Indralaya-Prabumulih dan Bangkinang-Pangkalan. Sedangkan untuk tiga proyek lain yang masih berjalan yaitu Proyek Jalan Tol Padang-Sicincin, Binjai-Pangkalan Brandan, dan Lingkar Pekanbaru," ujar Aji.
Melalui poster ilmiah yang membahas EDG, HKI memaparkan fungsi EDG untuk menentukan kadar air dan kepadatan tanah yang lebih cepat dengan tingkat keakuratan hasil yang dapat diterima sebagai subtitusi pengujian konvensional dengan sand cone. Hasil EDG dapat digunakan sebagai quality control atau pengendalian kualitas internal pada pekerjaan konstruksi sekaligus sebagai teknologi pemberi nilai efisien dan efektif karena dapat memangkas waktu uji kepadatan tanah.
Sebagai informasi tambahan, EDG yang digunakan HKI juga sudah dipaparkan melalui program Indonesia Infrastructure Research & Innovation Institute (I2RI) yang mengundang partisipasi dari berbagai kalangan termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sektor swasta, serta akademisi. Teknologi ini diakui sebagai inovasi dalam bidang kepadatan tanah dan telah diterapkan oleh HKI sebagai pengguna pertama di Indonesia.
Lebih lanjut, inovasi HKI dalam karya ilmiah mengenai pengurangan karbon menggunakan hollow bridge pier yakni mengombinasikan komponen hollow pier atau kolom beton berongga dengan batang-batang baja bermutu tinggi kekuatan 550 MPa. Setelah dilakukan uji laboratorium, kombinasi ini terbukti mengurangi emisi CO2 karena berkurangnya bahan mentah dari penggunaan beton berongga hollow pier dan memberikan penguatan kinerja yang dapat diandalkan karena penggunaan baja bermutu tinggi.
"Tentunya setelah dipresentasikan dalam konferensi Green Building 2024, kami berencana untuk menyempurnakan riset serta mengimplementasikan inovasi yang diusulkan ke dalam proyek-proyek HKI di masa depan. Melalui ajang ini, HKI juga membuktikan bahwa konstruksi berkelanjutan bukanlah gagasan belaka, tetapi hal yang dapat diwujudkan melalui kolaborasi dan komitmen yang kuat. HKI berkomitmen untuk terus berinovasi dan menjadi motor penggerak dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia," tutup Aji.
HKI paparkan inovasi saat Konferensi Green Building 2024 di Serbia
Sedangkan untuk tiga proyek lain yang masih berjalan yaitu Proyek Jalan Tol Padang-Sicincin, Binjai-Pangkalan Brandan, dan Lingkar Pekanbaru,