Pekanbaru (ANTARA) - Rektor Universitas Riau (Unri) Prof Sri Indarti hari ini resmi mencabut laporannya di Polda Riau terkait kasus pencemaran nama baik, buntut dari unggahan kritikan mahasiswa yang menolak kenaikan uang kuliah, Senin.
“Kehadiran saya di sini untuk mencabut laporan saya atas nama akun @aliansimahasiswapenggugat. Bantuan dari pihak kepolisian, ternyata merupakan akun mahasiswa saya sendiri maka kasus ini tidak kita lanjutkan,” sebut Sri Indarti kepada awak media.
Dikatakan Sri Indarti, pencabutan laporan ini dilakukannya di hadapan terlapor yakni mahasiswa bernama Khariq Anhar dan Ditreskrimsus Polda Riau.
“Saya memang tidak tahu siapa pemilik akun tersebut. Setelah dibantu pihak kepolisian maka diketahui pemiliknya mahasiswa saya sendiri dan sehingga saya tidak lanjutkan proses ini,” tegasnya.
Sementara itu, Khariq Anhar berharap atas kejadian ini tidak ada lagi pihak kampus yang anti kritik dan melaporkan mahasiswanya ke kepolisian.
“Sudah sepantasnya karena hubungan saya dan bu rektor sesama akademikus. Kami punya hubungan sebagai pendidik dan juga yang dididik, jadi tentu pembelajaran itu akan selalu ada di kampus. Kami berharap ke depannya akan lebih terbuka lagi untuk ruang-ruang diskusi,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya Prof Sri Indarti membuat laporan ke Polda Riau pada Jumat (15/3) lalu. Pelaporan tersebut berkaitan dengan konten yang diunggah di akun Instagram @aliansimahasiswapenggugat.
Dalam unggahan tersebut, almamater biru langit Unri dijajakan dengan harga yang tergolong tinggi.
Di akhir video, disebutkan 'Sri Indarti selaku Rektor sebagai Broker Pendidikan Universitas Riau' dan menampilkan fotonya. Atas dasar ini, Khariq diduga menyerang nama baik orang lain.
Rektor Unri resmi cabut laporan mahasiswanya yang kritisi uang kuliah
Rektor Universitas Riau Prof Sri Indarti hari ini resmi mencabut laporannya di Polda Riau (ANTARA/Annisa Firdausi)
