Pekanbaru, (Antarariau.com) - Aliran Sungai Siak Kota Pekanbaru, Riau, dipenuhi sampah plastik dan eceng gondok sehingga merusak lingkungan serta petugas mengalami kesulitan untuk membersihkan.
"Setelah hujan turun maka sampah yang berasal dari parit dan saluran langsung mengalir ke Sungai Siak, maka menjadi kotor," kata Juani (42) seorang relawan kebersihan ditemui di Pekanbaru, Kamis.
Juani mengatakan dirinya mengalami kesulitan membersihkan sampah yang hampir menutupi permukaan sungai terbesar di Kota Pekanbaru itu.
Bahkan sampah mengalir mulai dari hulu di Kelurahan Palas, Kecamatan Rumbai hingga hilir dekat Pelabuhan Sungai Duku, Kecamatan Tenayan Raya.
Juani membersihkan sampah bersama dua rekan lainnya, mereka merupakan relawan yang sembari mencari botol bekas minuman untuk didaur ulang.
Para relawan itu menelusuri sungai mengunakan sampan kecil mulai dari Jembatan Siak II hingga ke Jembatan Siak IV yang belum rampung dikerjakan.
Sampah plastik dan eceng gondok mereka disingkirkan ke pinggir sungai dan bila ada botol bekas kemudian disimpan dalam sampan untuk dijual.
"Lumayan untuk membeli beras menghidupi ketiga anak," kata pria asal Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau itu.
Dia mengatakan, sampah akan banyak bertebaran di sungai setelah musim hujan tapi pada hari permukaan sungai biasa tampak bersih.
Namun pihaknya mengharapkan agar warga tidak membuang sampah ke parit karena hujan tiba langsung mengalir ke sungai.
Pihaknya mengharapkan aparat Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemkot Pekanbaru bersedia membantu membersihkan sungai yang menjadikan ikon pariwisata bahari daerah ini.