Pekanbaru (ANTARA) - Sampdoria berhasil mempertahankan statusnya di Serie B dalam laga play-off penuh drama yang berakhir ricuh dan dihentikan sebelum waktu normal. Klub legendaris asal Genoa itu lolos dari ancaman degradasi ke Serie C untuk pertama kalinya dalam sejarahnya, setelah unggul agregat atas Salernitana, Senin dini hari WIB.
Gol dari Massimo Coda dan Giuseppe Sibilli memastikan kemenangan 2-0 pada leg kedua di Stadion Arechi, melengkapi hasil 2-0 di leg pertama. Namun laga itu berubah menjadi kekacauan ketika para pendukung Salernitana melemparkan flare, petasan, dan bahkan kursi ke lapangan, memaksa wasit Daniele Doveri menghentikan pertandingan di menit ke-65.
Insiden ini diperkirakan akan membuat Salernitana dinyatakan kalah 0-3 secara administratif, memperbesar agregat menjadi 5-0 untuk Sampdoria.
Kisah Selamat dari Jurang Degradasi
Musim Sampdoria sejatinya nyaris berakhir tragis. Mereka menutup musim reguler di posisi ke-18 Serie B dan berada di zona degradasi. Namun keputusan otoritas liga untuk memberikan pengurangan poin kepada Brescia karena pelanggaran administratif, mengangkat Samp ke zona play-off degradasi.
Baca juga: Bologna berhasil raih gelar Piala Italia seusai tekuk AC Milan 1-0
Situasi semakin pelik saat Salernitana sempat mengira unggul lewat gol Gian Piero Ferrari, sebelum dianulir karena handball. Tak lama, Coda mencetak gol pertama Sampdoria, disusul gol Sibilli yang memicu kemarahan suporter tuan rumah. Kerusuhan pun tak terelakkan.
Leg kedua sempat ditunda akibat keracunan makanan yang menyerang kubu Salernitana usai leg pertama, menambah panjang drama laga penentu ini.
Selamat, Tapi Belum Aman
Kendati lolos dari jerat Serie C, Sampdoria masih menghadapi krisis finansial serius. Klub mencatat kerugian lebih dari €40 juta pada 2024, dan terus berjuang sejak terdegradasi dari Serie A pada 2023. Kepemilikan kini berada di tangan pengusaha Singapura, Joseph Tey, setelah sebelumnya sempat diselamatkan oleh Andrea Radrizzani dan Matteo Manfredi.
Alberico Evani dan Attilio Lombardo—dua legenda klub—ditunjuk untuk menyelamatkan musim, menggantikan sederet pelatih sebelumnya termasuk Andrea Pirlo.
Baca juga: Bologna berhasil raih gelar Piala Italia seusai tekuk AC Milan 1-0
Dengan selamatnya Sampdoria dari degradasi berkat kombinasi keberuntungan, keputusan administratif, dan laga yang tak selesai, musim ini akan dikenang sebagai salah satu yang paling kacau dan dramatis dalam sejarah klub.